Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bekerja sama dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menyelenggarakan seminar membahas ekosistem ekonomi haji yang mesti diperkuat.
Seminar bertajuk "Ruang Dialog BPKH: Harmonisasi Penyelenggaraan Haji Menuju Optimalisasi Ekosistem Perhajian Indonesia" ini menjadi bagian dari agenda Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI yang berlangsung di IPB International Convention Center, Bogor.
"Perputaran uang terkait aktivitas perhajian, termasuk umrah, mencapai Rp60–70 triliun setiap tahun. Sebanyak Rp21 triliun berasal dari kegiatan perhajian yang didukung BPKH, sementara umrah menyumbang Rp30–40 triliun. Namun hanya sedikit yang memiliki efek signifikan terhadap perekonomian Indonesia," ujar Anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Dana efisiensi penyelenggaraan haji 2024 capai Rp601 miliar
Amri Yusuf mengatakan tata kelola ibadah haji di Indonesia melibatkan tiga pihak utama yakni Kementerian Agama (Kemenag) sebagai pelaksana, BPKH sebagai pengelola dana, dan DPR RI yang menetapkan besaran anggaran penyelenggaraan.
BPKH, menurut Amri, telah memulai inisiatif untuk menurunkan biaya penyelenggaraan haji dengan mendirikan anak usaha yang masuk dalam ekosistem perhajian pada tahun 2023. Ia berharap langkah ini akan memberikan dampak nyata pada ekonomi Indonesia yang perputarannya begitu besar.
Di sisi lain, Amri menjelaskan dana kelolaan haji terus meningkat, mencapai Rp166,7 triliun pada 2023 dan diproyeksikan tumbuh menjadi Rp170,5 triliun pada akhir 2024.
"Dana tersebut telah ditempatkan dan diinvestasikan melalui berbagai instrumen keuangan syariah yang aman dan optimal. Yang paling penting, tidak ada satu rupiah pun dana haji digunakan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur," kata dia.
Baca juga: BPKH pastikan dana haji diinvestasi pada instrumen berprinsip syariah
Ketua Umum ICMI Arif Satria menyoroti potensi ekonomi ibadah haji dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah dan UMKM di Indonesia.
"Haji secara ekonomi dapat membantu pengembangan ekonomi syariah. Jika aspek ini sudah berkembang, maka potensi ekonomi yang besar dari penyelenggaraan haji dapat membawa kembali pengaruhnya ke Indonesia," ujarnya.
Dari sisi keberlanjutan dana haji Ahli ekonomi syariah Dekan FEM IPB irfan sauqibeik menyarankan desain BPKH dan ruang investasi yang perlu diperluas demi keberlanjutan dana haji tetap terjaga.
Menurutnya, seminar ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengoptimalkan pengelolaan haji, tidak hanya demi kepuasan jamaah, tetapi juga untuk meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional.
Baca juga: BPKH RI sebut dana calon jamaah haji Indonesia capai Rp169 triliun
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024