Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mendata terdapat tiga rumah warga rusak dihantam bencana puting beliung dipicu cuaca ekstrem angin kencang disertai hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Bintan Ramlah mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (24/10) malam, pukul 23.05 WIB. Saat itu kondisi di Pulau Bintan (Tanjungpinang-Bintan) tengah dilanda angin kencang dan hujan dengan intensitas tinggi.
"Puting beliung menyebabkan kerusakan pada rumah warga, mulai dari atap dapur, kamar, ruang tengah hingga ruang tamu. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini," kata Ramlah di Bintan, Sabtu.
Ia memerinci, tiga rumah warga terdampak puting beliung, yaitu satu rumah warga di Kampung Nendian, Desa Mapur, Kecamatan Bintan Pesisir atas nama Mulyadi.
Kemudian, dua rumah warga di Kecamatan Bintan Timur, masing-masing di Jalan Nusantara atas nama Rayendra, dan di Telaga Bintan atas nana Hironimus Rego.
"Total ada tiga kepala keluarga jadi korban puting beliung," ungkapnya.
Setelah menerima laporan kejadian itu, lanjut Ramlah, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bintan langsung turun menuju lokasi guna melakukan assesment dan mendata para korban bencana puting beliung.
TRC bersama unsur TNI, Polri, perangkat desa, masyarakat setempat turut membantu proses evakuasi puing-puing bangunan rumah warga yang rusak akibat puting beliung.
Baca juga: BPBD Banjar matangkan kesiapsiagaan hadapi bencana
"Kami juga berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk menyerahkan bantuan logistik, termasuk menghitung nilai kerugian yang dialami para korban," katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dan gelombang tinggi di wilayah Pulau Bintan yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi.
Terutama bagi warga yang tinggal dan beraktifitas di wilayah rawan bencana, diharapkan terus waspada dan siaga saat terjadi hujan deras guna mengantisipasi dampak yang akan terjadi.
"BPBD Bintan tetap siaga 1×24 jam untuk memantau sekaligus menindak lanjuti laporan warga ketika terjadi bencana dampak cuaca ekstrem," demikian Ramlah.
Baca juga: Cuaca ekstrem, Cianjur tetapkan status siaga bencana hidrometeorologi
Pewarta: Ogen
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































