BPBD Kepri siapkan posko bencana akhir tahun di semua kabupaten/kota

1 month ago 9
Pelayaran dapat ditunda apabila cuaca buruk

Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyiapkan posko bencana di seluruh kabupaten/kota guna menghadapi potensi bencana dampak cuaca ekstrem pada akhir tahun.

"Posko dibangun sebagai langkah awal penanganan apabila terjadi bencana alam," kata Kepala BPBD Kepri Hasbi di Tanjungpinang, Senin.

Menurut Hasbi, posko kebencanaan tersebut dipusatkan di pintu keluar-masuk arus mudik Natal dan Tahun Baru 2025 serta objek wisata, terutama kawasan pantai yang rawan terjadi bencana kecelakaan laut akibat cuaca ekstrem.

Ia menyebut saat ini kondisi cuaca mulai masuk musim utara, sehingga bisa memicu angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Kepri.

Oleh karena itu, ia mengimbau pemangku kepentingan terkait di pelabuhan, operator pelayaran, serta masyarakat agar berpedoman pada kondisi cuaca BMKG sebelum berlayar. "Pelayaran dapat ditunda apabila cuaca buruk untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan terjadi," katanya.

Baca juga: BNPB: Modifikasi cuaca kurangi hujan signifikan di Jabar dan Jateng

Baca juga: BMKG perkirakan cuaca ekstrem landa Jateng 16-23 Desember

Menurut dia, kejadian kapal cepat mengangkut enam penumpang yang tenggelam di perairan Kabupaten Karimun, Kepri akibat dihantam gelombang tinggi pekan lalu diharapkan tidak terjadi lagi. Insiden itu menyebabkan tiga korban meninggal, satu orang masih dalam pencarian tim SAR gabungan, dan dua orang lainnya selamat.

"Makanya, kami minta aktivitas pelayaran ditunda dulu kalau cuaca buruk, sampai kondisi membaik," ucap Hasbi.

Hasbi menyampaikan kondisi geografis Kepri yang merupakan daerah dengan luas lautan 96 persen memang rawan terkena dampak cuaca ekstrem, khususnya warga yang tinggal di daerah pesisir harus selalu waspada terhadap gelombang tinggi dan angin kencang yang berpotensi merusak rumah warga.

Selain itu, ia turut mengimbau warga mewaspadai cuaca ekstrem angin kencang dapat menyebabkan pohon tumbang dan bisa menimpa rumah warga.

"Saran kami, kalau ada pohon besar di sekitar rumah warga sebaiknya dipotong saja, daripada tumbang dipicu angin kencang dan mengancam keselamatan kita," ucap Hasbi.

Hasbi memastikan posko BPBD bersama pihak-pihak terkait siaga 1×24 jam guna menerima laporan/aduan warga jika terjadi bencana akibat cuaca ekstrem, terutama dalam menyambut momen Natal dan Tahun Baru 2025.

Sejauh ini, dari prediksi BMKG kondisi cuaca di wilayah Kepri mulai agak ekstrem berupa angin kencang, gelombang tinggi serta curah hujan.

Baca juga: Mensos beri tips hadapi cuaca ekstrem

Baca juga: BMKG sebut La Nina 2025 bisa memengaruhi pola curah hujan Aceh

Baca juga: BPBD Mataram siagakan personel TRC antisipasi dampak gelombang pasang

Pewarta: Ogen
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |