BP2MI gandeng PP Muhammadiyah perkuat perlindungan pekerja migran

4 days ago 9

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menjalin kerja sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk memperkuat perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia (PMI).

Penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama kedua pihak berlangsung di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu.

"Ini menjadi sangat strategis. Kami bekerja sama, berkolaborasi, dan terus terang saya datang ini untuk minta tolong, karena banyak hal yang perlu ditangani demi kepentingan perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia," ujar Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding.

Menurut dia, Muhammadiyah merupakan mitra ideal karena telah lama bergerak dalam ranah pemberdayaan masyarakat berbasis nilai-nilai Islam.

Oleh karena itu, BP2MI berharap kerja sama tersebut mampu memperkuat sistem perlindungan sekaligus memperluas jangkauan pembinaan calon PMI sebelum diberangkatkan ke luar negeri.

"Muhammadiyah ini adalah salah satu 'role model' dalam hal pengelolaan sistem organisasi yang sangat baik, efisien, efektif. Basisnya sistem itu di Muhammadiyah," ujar dia.

Baca juga: KKP-BP2MI sinergi ciptakan SDM perikanan siap kerja luar negeri

Baca juga: Menteri P2MI kaji usulan penghapusan nomenklatur BP2MI dalam UU

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menginginkan kerja sama itu bukan sekadar seremoni, melainkan harus disertai langkah konkret untuk meningkatkan kualitas dan martabat PMI.

"Yang kita ambil tentu lebih dari hulunya, lewat sosialisasi, pembekalan pengetahuan, sekaligus juga pengawalan agar calon pekerja migran menempuh jalur yang legal dan sesuai regulasi pemerintah," kata Haedar.

Menurut dia, Muhammadiyah siap terlibat dalam pendidikan dan pelatihan bagi calon PMI, khususnya melalui jaringan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-'Aisyiyah (PTMA) yang memiliki program studi di bidang kesehatan.

Hal itu penting mengingat tingginya permintaan tenaga kerja kesehatan dari negara-negara seperti Jepang dan kawasan Timur Tengah.

Haedar pun berharap PMI yang dikirim ke luar negeri adalah pekerja yang terampil berkeahlian, dan semakin meminimalkan tenaga kerja yang tidak terdidik dan tidak terlatih.

"Kami tidak tinggal diam untuk selalu bekerja sama, berkolaborasi dengan pemerintah. Karena pemerintah ini adalah hasil perjuangan rakyat bersama, dan kemerdekaan itu hasil perjuangan Muhammadiyah bersama seluruh kekuatan bangsa," kata Haedar.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |