Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupaya agar tanggul pembatas aliran sungai yang jebol di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur segera diperbaiki, sehingga warga setempat tidak terlalu lama menderita hidup di pengungsian.
Kepala BNPB, Suharyanto mengatakan bahwa perbaikan ini penting, karena jebolnya tanggul sungai memperparah dampak banjir yang menggenangi tujuh wilayah kecamatan, yang tiga terparah adalah Kecamatan Jetis, Siman, dan Ponorogo.
Baca juga: Dua warga Ponorogo tewas terseret banjir
"Jangan menunggu banjir surut baru tanggul diperbaiki. Walaupun masih banjir, besok tanggul akan ditutup,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
BNPB dalam rapat koordinasi penanganan dampak bencana, Senin (16/12) bersama Pemerintah Kabupaten Ponorogo dan Provinsi Jawa Timur menyepakati perbaikan akan dipercepat atas kolaborasi dari dinas terkait pemerintah daerah dan kementerian teknis.
Berdasarkan laporan yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, diketahui banjir luapan aliran sungai tersebut menyebabkan dua orang warga Ponorogo meninggal dunia, karena tersengat listrik saat berusaha menyelamatkan diri dari genangan, dan ratusan kepala keluarga dievakuasi ke tempat yang aman sejak Minggu (15/12).
Baca juga: Banjir bandang putus jalur provinsi Trenggalek-Ponorogo-Pacitan
Baca juga: Banjir dan longsor landa sejumlah wilayah di Ponorogo
Suharyanto mengungkapkan perbaikan tanggul harus disegerakan sebagaimana laporan yang diterima kerusakan lebih dari tiga titik tanggul pembatas aliran Sungai Kali Sono.
BNPB juga akan menggelar operasi modifikasi cuaca dengan cara menaburkan garam atau natrium klorida (NaCl) ke awan hujan potensial di langit Jawa Timur dengan harapan bisa memperkecil intensitas hujan di wilayah tersebut dan upaya penanganan dampak bencana bisa cepat teratasi.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024