BNPB: Status tanggap darurat Jayawijaya sesuai prosedur kebencanaan

16 hours ago 3

Wamena (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan sesuai dengan prosedur kebencanaan.

Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB, Nelwan Harahap di Wamena, Sabtu, mengatakan status tanggap darurat yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya telah sesuai dengan kondisi yang terjadi saat ini.

“Kami pikir sudah pas, cepat dan tepat status tanggap daruratnya. Ini menjadi pintu masuk untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang ada, baik nasional maupun daerah untuk sama-sama menanggulangi bencana banjir dan tanah longsor di Jayawijaya,” katanya.

Baca juga: Kemensos imbau warga 34 distrik terdampak banjir Jayawijaya waspada

Menurut dia, dengan situasi tanggap darurat, sumber daya, di antaranya TNI-Polri, aparatur sipil negara (ASN) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di bidang kemanusiaan dapat turun langsung menangani korban bencana banjir dan tanah longsor.

“Kami juga memberikan apresiasi kepada TNI-Polri, ASN dan LSM kemanusiaan yang turun memberikan dukungan kebutuhan dasar masyarakat Jayawijaya yang terdampak banjir dan tanah longsor,” ujarnya.

Dia menjelaskan waktu tanggap darurat pun relatif, dimana sampai 33 distrik di Kabupaten Jayawijaya benar-benar aman dan tidak mengalami banjir dan tanah longsor.

“Jika ancaman bencana banjir dan tanah longsor sudah berakhir serta masyarakat sudah tertangani semua, segera dicabut status tanggap darurat supaya dapat melanjutkan penanganannya kepada rehabilitasi dan rekonstruksi setelah banjir dan longsor,” katanya.

Dia menambahkan sekecil apapun dampak yang ditimbulkan pasti akan berdampak kepada pemenuhan kebutuhan dasar setelah banjir dan tanah longsor di Kabupaten Jayawijaya.

“Kami pastikan akan gagal panen, dan yang mulai menanam dan tidak bisa menanam ini akan menjadi masalah sosia,” ujarnya.

Dia menilai setelah masyarakat yang terdampak mulai menanam, enam bulan ke depan baru mereka memanen.

“Ini menjadi perhatian kami (BNPB) supaya status tanggap darurat segera dicabut ketika sudah berakhir supaya dapat dilanjutkan ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi,” katanya.

Baca juga: Kemensos bantu beras 10 ton korban banjir bandang Jayawijaya

Baca juga: Kemensos salurkan bantuan Rp300 juta untuk korban longsor Jayawijaya

Dia menyatakan bahwa penanganan setelah musibah itu jauh lebih penting dan utama untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Jayawijaya.

“Ini menyangkut keberlangsungan hidup masyarakat, baik yang terdampak maupun mereka yang tergantung pada hasil pertanian yang saat ini gagal panen akibat banjir,” ujarnya.

Data dari Posko Satgas Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Jayawijaya 2025, 34 distrik dan 203 kampung terdampak banjir dan longsor. Sebanyak 16.785 kepala keluarga (KK) terdampak dan 832 jiwa yang mengungsi.

Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |