Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ada satu orang korban tanah longsor di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), yang hilang dan masih dalam proses pencarian oleh tim petugas gabungan sampai dengan Senin petang tadi.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan yang bersangkutan adalah salah satu dari empat korban yang dilaporkan hilang setelah terjadi tanah longsor pada dini hari tadi sekitar pukul 01.30 WIB.
"Sementara dari empat korban hilang itu, tiga orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan satu orang lagi yang masih dicari," kata dia di Jakarta, Senin malam.
Baca juga: Lima rumah warga di Batam terdampak longsor akibat cuaca ekstrem
Ia menambahkan satu alat berat berupa ekskavator dikerahkan untuk memaksimalkan upaya pencarian dan pertolongan ini.
Selain itu tim reaksi cepat BPBD Kota Batam, TNI, Polri, Basarnas setempat saat ini juga menangani sebanyak lima orang korban luka-luka dan mengevakuasi delapan orang korban terdampak lainnya.
Adapun kelima orang korban luka-luka itu dilarikan petugas ke Rumah Sakit BP Batam untuk mendapatkan tindakan medis segera atas luka yang diderita. Sementara delapan jiwa dipastikan diungsikan ke tempat yang aman.
Baca juga: Delapan rumah di Bukit Jodoh Batam rusak terdampak tanah longsor
BNPB belum menerima laporan detail dari tim petugas gabungan di lapangan terkait identitas para korban tersebut, namun memastikan mereka adalah warga Kelurahan Tiban Batu, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepri.
"Ada lima rumah di kawasan itu rusak berat dalam peristiwa tanah longsor yang dipicu oleh hujan intensitas deras ini," kata dia.
Ia memastikan tim petugas gabungan masih akan bersiaga di lokasi kejadian untuk melakukan segenap upaya darurat bencana, dan mengantisipasi dampak longsor susulan karena adanya potensi hujan intensitas tinggi dan disertai petir mengguyur Batam hingga dua hari ke depan.
Baca juga: BNPB soroti jembatan & tanggul yang tak kuat tahan arus sungai
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025