Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkuat kolaborasi di wilayah pesisir dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara melalui kunjungan kerja di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin.
Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus Hukom mengatakan penguatan kolaborasi antarpemangku kepentingan (stakeholder) terkait diperlukan dalam upaya pemberantasan narkoba di wilayah pesisir, khususnya di wilayah Kepulauan Tarakan dan Sebatik, yang menjadi fokus program strategis BNN.
"Penguatan wilayah pesisir merupakan salah satu dari lima program strategis pemberantasan narkoba yang saya canangkan," ucap Marthinus dalam kesempatan tersebut, seperti dikonfirmasi di Jakarta.
Selama kunjungan kerja di Provinsi Kalimantan Utara, Kepala BNN menghadiri kegiatan pelaksanaan ikrar peran serta masyarakat dalam mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba), pemberian penghargaan kepada pemangku kepentingan terkait, serta meninjau permukiman warga di Kelurahan Selumit Pantai, Tarakan, yang merupakan daerah rawan peredaran narkoba.
Dia juga berdialog dengan peserta keterampilan hidup atau life skill sekaligus penyerahan peralatan life skill dan menyerahkan sembako secara simbolis kepada masyarakat setempat.
Adapun Kepala BNN didampingi para Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama BNN dalam melakukan kunjungan kerja tersebut.
Marthinus beserta jajaran disambut oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Penjabat (Pj.) Gubernur Kalimantan Utara Togap Simangunsong, Pj. Walikota Tarakan Bustan, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres Tarakan) AKBP Adi Saptia Sudirna.
Kemudian, disambut pula oleh Kepala Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) Tarakan Ferry Supriadi, Kepala Badan Intelijen Daerah (Binda) Tarakan Marsma TNI Aminul Hakim, Kepala Komando Resor Militer (Danrem) Tarakan Adek Chandra Kurniawan, serta Kepala Bea dan Cukai Tarakan Johan Pandores.
Sebelumnya, pada acara Deklarasi Antinarkoba Masyarakat Pesisir dan Perbatasan Negara Indonesia di Dumai, Riau, Senin (24/6), Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus Hukom sempat menyebutkan wilayah pesisir dan perbatasan negara merupakan kawasan yang rentan menjadi pintu masuk penyelundupan narkotika.
Berdasarkan data BNN, penyelundupan narkotika kurang lebih 80 persen dilakukan melalui jalur laut, selebihnya melalui jalur lintasan tradisional perbatasan darat antarnegara dan jalur ekspedisi melalui pelabuhan udara.
Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa semangat perlawanan terhadap berbagai bentuk kejahatan narkotika di kalangan masyarakat pesisir dan perbatasan negara perlu diperdayakan dan dibangkitkan kesadaran kolektifnya agar mampu berperan sebagai penjaga garda terdepan wilayah Indonesia.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024