BKSDA pasang perangkap atasi interaksi negatif harimau di Aceh Timur

1 week ago 6

Banda Aceh (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh memasang perangkap atau kandang jebak untuk menangkap harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) guna mengatasi interaksi negatif satwa dilindungi tersebut di Kabupaten Aceh Timur.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamaruzzaman di Banda Aceh, Jumat, mengatakan bahwa sebelumnya dilaporkan harimau sumatra mangsa sapi ternak warga di kawasan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur.

"Perangkap atau kandang jebak dipasang pada Kamis (30/1) hingga beberapa hari ke depan. Pemasangan perangkap guna menangkap harimau yang dilaporkan sering memangsa ternak warga," katanya.

Baca juga: BKSDA turunkan tim atasi gangguan harimau di Aceh Timur

Ia menyebutkan jika nanti satwa dilindungi tersebut masuk kandang jebak, maka selanjutnya harimau sumatra itu segera direlokasi ke tempat lain guna mencegah konflik dengan manusia.

"Pemasangan kandang jebak ini merupakan respons terhadap keresahan masyarakat serta untuk menyelamatkan harimau sumatra yang dilaporkan memangsa sapi warga," katanya.

Kamaruzzaman juga mengimbau masyarakat, terutama peternak, untuk tidak melepasliarkan hewan ternaknya, tetapi mengandangkannya guna mencegah serangan harimau atau satwa liar lainnya.

"Kami sudah mengedukasi dan menyosialisasikan kandang antiharimau kepada masyarakat setempat. Kandang ini menggunakan kawat, sehingga satwa tersebut tidak bisa masuk," kata Kamaruzzaman.

Baca juga: BKSDA kerahkan tim lacak harimau penerkam ternak di Aceh Timur

Sebelumnya, Polsek Indra Makmu, Polres Aceh Timur, melaporkan dua sapi warga dimangsa harimau sumatra. Ternak tersebut milik Irfandi (47), warga Desa Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmu.

"Kejadian terjadi pada Senin (27/1) sekitar pukul 19.00 WIB. Kedua sapi itu, betina usia berkisar dua hingga tiga tahun. Seekor ditemukan sudah mati dan seekor lagi sempat disembelih dalam kondisi luka," kata Kapolsek Indra Makmu Iptu Muhammad Alfata.

Ia mengatakan dua ekor sapi tersebut dimangsa harimau sumatra berdasarkan informasi warga. Selanjutnya, pihak polsek berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) guna penanganan lebih lanjut.

"Gangguan harimau tersebut sudah kami sampaikan kepada BKSDA Aceh. Kami berharap gangguan satwa dilindungi tersebut segera diatasi mengingat masyarakat resah," kata Muhammad Alfata.

Baca juga: BKSDA Aceh turunkan tim cegah konflik satwa dan manusia

Sementara itu, berdasarkan daftar kelangkaan satwa dikeluarkan lembaga konservasi dunia International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera ini berstatus spesies terancam kritis, berisiko tinggi untuk punah di alam liar.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |