Padang (ANTARA) - Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Padang, Sumatera Barat (Sumbar), memperketat pengawasan sertifikat vaksinasi meningitis terhadap calon jamaah umrah yang akan berangkat ke Tanah Suci.
"Pengawasan ini penting apalagi adanya temuan dugaan calon jamaah umrah yang menggunakan sertifikat meningitis palsu dan tidak divaksin," kata Kepala BKK Kelas I Padang Mawari Edy di Padang, Sabtu.
Baca juga: BKK Padang temukan jemaah umrah gunakan sertifikat meningitis palsu
Selain memperketat pengawasan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Balai Kekarantinaan Kesehatan Padang juga memasifkan sosialisasi pentingnya vaksin meningitis bagi jamaah haji dan umrah.
Pihaknya memastikan pengawasan dan pengetatan tersebut bekerja sama dengan pihak Otoritas Bandara setempat serta Angkasa Pura Kantor Cabang BIM agar tidak mengganggu proses pemberangkatan calon jamaah.
"Hari ini kita kerja sama dengan maskapai Citilink yang akan memberangkatkan jemaah umrah ke Tanah Suci," kata dia.
Baca juga: Kemenkes: Kini wajib vaksinasi meningitis bagi jamaah umrah
Edy berharap calon jamaah haji dan umrah yang akan berangkat ke Arab Saudi mematuhi seluruh persyaratan yang ditentukan pemerintah, salah satunya International Certificate Vaccination (ICV) atau sertifikat vaksinasi meningitis.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar memastikan diri mendapatkan vaksin meningitis sebelum ke Arab Saudi. Vaksin itu dapat dilakukan di sejumlah fasilitas kesehatan yang bermitra dengan BKK Kelas I Padang.
Baca juga: Kemenkes sebut vaksin meningitis tersedia di 1.200 fasilitas kesehatan
Untuk wilayah Sumbar fasilitas kesehatan resmi yang dapat melayani vaksinasi tersebut di antaranya Klinik Sehat Gajah Mada Padang, Klinik Kimia Farma Proklamasi, Rumah Sakit Semen Padang, Klinik Arum Sari. Klinik Mafaza Padang, Rumah Sakit Hermina Padang, Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik, dan Klinik Murni Elok.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025