Batam (ANTARA) - Sebanyak 34 Bhante yang sedang menjalani perjalanan spiritual Bhikkhu Thudong asal Thailand mengunjungi Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) dan mewujudkan toleransi agama di kota itu.
Wakil Ketua Umum Thudong Internasional 2025 Batam Abi Kho menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari perjalanan spiritual para Bhante menuju Candi Borobudur untuk perayaan Hari Waisak pada 12 Mei mendatang.
“Tema kegiatan ini adalah ‘Berjalan Bergandengan Tangan, Wujudkan Toleransi untuk Perdamaian Dunia’. Kami ingin menunjukkan bahwa perdamaian adalah milik semua umat, tanpa memandang agama atau latar belakang,” ujarnya.
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah dipilih karena merupakan salah satu ikon Kota Batam sebagai masjid terbesar di Sumatera.
Abi menambahkan bahwa setelah kunjungan ke masjid, para Bhante akan melanjutkan kegiatan lintas agama ke Gereja Katolik Kerahiman Ilahi di Tiban dan Pura Agung Amerta Bhuana pada Kamis (17/4).
Mereka juga akan memberikan khotbah di Vihara Grha Buddha Manggala pada Jumat (18/4) sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
“Kegiatan ini juga sekaligus memperkuat citra Batam sebagai salah satu kota dengan indeks toleransi tertinggi di Indonesia,” kata dia.
Bhante Wichai, salah satu Bhikkhu yang hadir, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas sambutan hangat dari masyarakat Batam.
“Ini kunjungan kedua kami ke Indonesia dan ke Batam. Kami sangat berterima kasih atas kerja sama yang telah terjalin dalam semangat Ketuhanan Yang Maha Esa dan persatuan dalam perbedaan,” katanya dalam bahasa Thailand, yang kemudian di terjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau Zostafia turut hadir dalam kunjungan tersebut dan menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi contoh nyata toleransi lintas negara.
“Semoga perjalanan spiritual ini menjadi inspirasi bagi semua umat beragama, tidak hanya di Indonesia dan Thailand, tapi juga di tingkat global,” katanya.
Mewakili Wali Kota Batam, Sekretaris Daerah Jefridin Hamid menyampaikan bahwa Kota Batam merupakan miniatur negara Indonesia, yang terdiri dari semua suku dan semua agama.
“Kami semua bergandeng tangan dalam toleransi, dan menyambut kehadiran para Bhante di Kota Batam,” kata Jefridin.
Baca juga: Kemenag bersiap sambut kedatangan 38 Bikkhu Thudong ke Indonesia
Baca juga: Bhante Dhirapunno: Toleransi membangun peradaban dalam perbedaan
Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025