Shanghai (ANTARA) - Di tengah hiruk pikuk jalanan kota-kota modern China, sebuah perubahan kecil namun mencolok sedang terjadi. Belakangan, semakin banyak anak muda menghiasi ransel mereka dengan berbagai macam pernak-pernik gantung kecil.
Mulai dari boneka bulu atau plush toy yang menggemaskan hingga pernak-pernik bernuansa budaya, dan aksesori bertema anime hingga gawai pintar mutakhir, beragam aksesori ini, yang secara kolektif dikenal sebagai "bag charm", memicu gelombang baru konsumsi mode. Aksesori-aksesori ini telah menjadi simbol portabel untuk ekspresi diri, berayun mengikuti setiap langkah pemiliknya sambil menggambarkan suasana hati dan minat mereka tanpa perlu kata-kata.
Di Nanjing East Road Shanghai yang bermandikan cahaya neon, toko flagship MINISO LAND memajang beragam gantungan tas warna-warni yang terlihat bak pelangi di salah satu bagian dindingnya. Di bagian Sanrio, seorang mahasiswi bermarga Lyu dan adik perempuannya sedang memilih-milih hiasan Hello Kitty dengan cermat.
"Saya sudah mengoleksi cukup banyak hiasan tas Sanrio. Edisi musim gugur ini sangat cocok dengan suasana hati saya saat ini," ujar Lyu, sambil mencoba-coba beberapa posisi yang cocok untuk gantungan itu di tas punggungnya.
Zhang Qian, kepala toko, mengatakan bahwa gantungan tas merupakan kategori unggulan dalam mainan trendi mereka. Beberapa produk baru, seperti gantungan Wakuku, telah menghasilkan penjualan lebih dari 10.000 yuan, atau sekitar 1.400 dolar AS, di satu toko pada hari peluncurannya.
Platform daring juga mencerminkan lonjakan ini. Aplikasi Dewu melaporkan peningkatan pencarian aksesori gantung sebesar 140 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada September ini dan peningkatan pesanan untuk kategori produk tersebut sebesar 127 persen. Di Xiaohongshu, platform berbagi gaya hidup yang populer di China, tagar "semuanya bisa digantung" telah ditonton lebih dari 100 juta kali, menunjukkan minat konsumen yang berkelanjutan dan terus meningkat.
Bahkan di kios-kios pedagang kecil di kawasan wisata, wisatawan khususnya tertarik pada gantungan tas bertema lokal sebagai oleh-oleh, menurut seorang pemilik kios bermarga Li di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan di China barat daya.
Analisis dari laporan konsultasi yang dirilis oleh lembaga penelitian MobTech menyoroti bahwa lebih dari 40,1 persen konsumen muda memprioritaskan nilai emosional dan kepentingan pribadi saat melakukan pembelian pada 2024.
"Benda-benda mungil ini tidak hanya memanjakan mata tetapi juga memberikan kenyamanan sentuhan, yang berfungsi sebagai sumber penghiburan psikologis," kata Zhang Yi, CEO iiMedia Research.
Di tengah maraknya tren mode sederhana saat ini, aksesori gantung yang unik dapat menjadi aksen khas yang menonjolkan busana sekaligus menjadi media penting untuk mengekspresikan kepribadian, ujar seorang vlogger mode.
"Gantungan tas merupakan media visual bagi ekspresi emosi dan rasa memiliki komunitas bagi kaum muda. MINISO telah menjual lebih dari 12 juta gantungan tas sepanjang tahun ini, mencakup 35 persen lebih dari total (penjualan produk) kategori boneka plush," ujar Liu Xiaobin, wakil presiden dan chief marketing officer MINISO.
Menanggapi preferensi konsumen terhadap tekstur dan kualitas pengerjaan, terutama popularitas boneka plush vinil karena warnanya yang cerah dan lembut bila disentuh, perusahaan juga terus menyempurnakan desain dan teknik produksi, tambah Liu.
Berkat manufaktur cerdas dan workshop digital, kini produksi dalam jumlah kecil seperti 50 atau 100 buah pun memungkinkan.
"Produksi yang fleksibel memungkinkan kami untuk dapat segera memasarkan aksesori yang dipersonalisasi dan dalam jumlah kecil," ujar Zhang Hua, kepala penjualan domestik di Dongguan Yuhong Electronic Technology Co., Ltd.
"Para pengecer dapat memiliki stok yang lebih sedikit, sementara pembeli mendapatkan pilihan yang semakin beragam," imbuhnya.
Para psikolog melihat fungsi yang lebih dalam dari gantungan tas ini. Profesor Wang Yan dari Fakultas Psikologi dan Ilmu Kognitif di East China Normal University menyebut gantungan tas sebagai token penegasan diri portabel.
Gantungan tas memungkinkan pemakainya untuk mengekspresikan identitas, menandakan keterikatan dalam komunitas mikro, sekaligus memberikan kenyamanan kecil di saat-saat cemas.
Fakta bahwa gantungan tas tidak memiliki fungsi praktis justru menjadi inti dari penggunaannya. Konsumen membeli kesan, bukan fungsi, menurut para pelaku industri.
Liu juga mengaitkan keberlanjutan tren ini dengan dukungan kuat dari manufaktur dan rantai pasokan China yang sangat efisien.
"Rantai pasokan kami dapat membantu mengirimkan produk dari pemasok ke rak toko hanya dalam tiga hingga tujuh hari kerja, yang terus mendorong siklus tren ini," ujarnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































