Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA menyebutkan bahwa secara total, potensi nilai ekspor yang berhasil diciptakan melalui program “UMKM BCA Go Export” mencapai sekitar Rp37 miliar hingga akhir 2024.
Pada akhir tahun ini, menurut perseroan, program “UMKM BCA Go Export” telah mencatat peningkatan business matching hingga 10 kali lipat secara tahunan (year-on-year/YoY).
“Melalui beragam program inklusif, BCA berkomitmen untuk terus mendukung perjalanan UMKM agar tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi pemain utama di pasar global,” kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Program “UMKM BCA Go Export” merupakan bagian dari program pengembangan berkelanjutan “Bakti BCA”, khususnya pada pilar Desa Bakti BCA dan Pemberdayaan UMKM. Program ini telah diselenggarakan sejak tahun 2023.
Selama dua tahun terakhir, total UMKM yang dibina telah mencapai hampir 120 peserta. Adapun lokasi program tersebar pada sejumlah lumbung UMKM terbanyak di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, hingga Sumatera Barat.
Beberapa komoditas yang berhasil diekspor dari UMKM binaan BCA antara lain produk kakao bubuk dan olahan cokelat, olahan ikan, kerajinan tangan, produk benih unggulan, produk kacang-kacangan, hingga produk kecantikan.
Adapun negara yang menjadi tujuan ekspor seperti Malaysia, Singapura, Tiongkok, Jepang, Australia, India, Uni Emirat Arab, hingga Papua Nugini.
Terbaru, dua UMKM binaan BCA dari Padang dan Tulungagung melakukan ekspor perdana, masing-masing pada Kamis (28/11) dan Rabu (18/12).
UMKM binaan BCA dari Tulungagung berfokus pada produk furnitur batu alam, dan berhasil melakukan ekspor ke Perancis dan Belanda. Sedangkan UMKM dari Padang memproduksi olahan rempah-rempah, dan memperoleh kontrak ekspor ke Thailand.
Hera mengatakan, keberhasilan UMKM binaan BCA dalam ekspor ini merupakan bukti nyata bahwa UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar internasional.
Lebih dari sekadar ekspor, menurut Hera, ini merupakan langkah awal untuk memperkenalkan produk Indonesia ke panggung global dan membuka peluang baru yang lebih besar di masa depan.
“BCA merasa bangga dapat mendampingi perjalanan mereka melalui program 'UMKM BCA Go Export', yakni sebuah ekosistem yang kami ciptakan untuk mendukung UMKM berkembang dan berdaya saing tinggi,” kata dia.
Pada tahun ini, BCA berkolaborasi dengan International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Bakti BCA bersama ICC Indonesia terlebih dahulu melakukan pra-kurasi melalui riset pasar dan konsolidasi.
Kegiatan pra-kurasi bertujuan untuk mengidentifikasi produk-produk UMKM yang berpotensi diminati di pasar global, serta memberikan informasi terkait negara tujuan ekspor dan data konsumen potensial.
Setelah tahap pra-kurasi, UMKM akan melalui proses kurasi, proses penilaian produk berdasarkan kesesuaian lini bisnis, kapasitas produksi, kelengkapan dokumen, hasil verifikasi lapangan, serta kecocokan akan kebutuhan pasar global.
Setelah semua tahapan tersebut selesai, UMKM yang telah lolos proses kurasi memperoleh pelatihan dan pendampingan dalam mengakses pasar internasional.
Bakti BCA juga mengajak UMKM untuk berpartisipasi dalam ajang promosi bergengsi seperti Trade Expo Indonesia dan BCA UMKM Fest, sekaligus mendampingi proses transaksi dengan calon pembeli dari luar negeri.
Hera menyampaikan bahwa ke depan, BCA akan terus memperkuat program “UMKM BCA Go Export”, termasuk dalam hal peningkatan kapabilitas pelaku usaha, peningkatan kualitas produk UMKM, serta perluasan akses pasar.
“Langkah ini adalah bagian dari komitmen kami untuk senantiasa mendorong UMKM menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia yang kuat dan berkelanjutan di masa depan,” tutup Hera.
Baca juga: Djohan Emir Setijoso, Presiden Komisaris BCA yang mengundurkan diri
Baca juga: BCA sesuaikan jadwal operasional cabang selama libur natal-tahun baru
Baca juga: BCA Life hadirkan STAR sebagai proteksi nasabah dari penyakit kritis
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024