Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengusulkan pembentukan Joint Committee dengan UK FCDO (UK Foreign, Commonwealth, and Development Office) guna memastikan efektivitas koordinasi maupun keberlanjutan proyek bidang pembangunan dan keuangan.
“Sebagai bagian implementasi MoU (Memorandum of Understanding) on Development Cooperation pada September 2024, Indonesia mengusulkan pembentukan Joint Committee antara Kementerian PPN/Bappenas dan UK FCDO untuk memastikan efektivitas koordinasi dan keberlanjutan proyek yang tengah berjalan,” ujar Wamen PPN/Wakil Kepala Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Hal itu ia sampaikan saat menerima kunjungan Delegasi British Group Inter-Parliamentary Union (BGIPU) yang diketuai Kim Johnson MP.
Pemerintah Indonesia dan Inggris disebut telah menjalin berbagai kerja sama strategis di bidang pembangunan dan keuangan.
Sejumlah inisiatif utama yang didanai UK FCDO mendukung prioritas pembangunan nasional Indonesia, termasuk transisi ekonomi hijau, percepatan adopsi energi terbarukan, penguatan infrastruktur kesehatan digital, pengelolaan sumber daya berkelanjutan, serta dukungan tata kelola pemerintahan dan transparansi.
Selain itu, melalui MoU on Financial Cooperation, UK Export Finance memfasilitasi pembiayaan proyek infrastruktur, teknologi, energi terbarukan, dan transformasi digital.
Beberapa proyek kerja sama yang sedang berjalan meliputi peningkatan keamanan maritim, pengembangan konektivitas digital melalui proyek satelit nasional, pembangunan pusat data untuk mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), serta modernisasi fasilitas kesehatan.
“Ke depannya, kerja sama strategis antara Indonesia dan Inggris akan diperluas ke bidang ketahanan iklim dan transisi hijau melalui proyek rendah karbon, pembiayaan hijau, dan ekonomi sirkular dalam skema Just Energy Transition Partnership,” kata dia.
Indonesia juga segera memperkuat kerja sama transformasi digital dan pengembangan smart cities, termasuk tata kelola kecerdasan buatan, keamanan siber, dan teknologi keuangan.
Pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas dengan memperluas program beasiswa, pelatihan vokasi, serta riset berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
Di sektor pertahanan dan keamanan, kedua negara meningkatkan kerja sama dalam keamanan maritim, keamanan siber, serta optimalisasi investasi Inggris di industri pertahanan.
Baca juga: Ketua Kadin: Indonesia-Inggris bahas potensi kerja sama infrastruktur
Dalam bidang perdagangan dan investasi, Indonesia mendorong keterlibatan sektor swasta Inggris dalam membiayai proyek infrastruktur dan industri, sekaligus menyelaraskan kebijakan untuk meningkatkan akses pasar kedua negara.
Indonesia mengapresiasi kontribusi BGIPU dalam memfasilitasi dialog kebijakan, memperkuat pertukaran antar-parlemen, serta mendorong diskusi tingkat tinggi terkait tantangan global seperti perubahan iklim, transformasi digital, dan keamanan.
Indonesia berharap BGIPU terus mendukung penguatan kerja sama parlemen, mengadakan pertemuan berkala, serta memperkuat kolaborasi dalam isu strategis yang menjadi kepentingan bersama.
Diharapkan pertemuan itu dapat semakin memperkuat sinergi antara Pemerintah Indonesia dan Inggris, terutama dalam menghadapi tantangan pembangunan global serta mempercepat pencapaian Visi Indonesia Emas 2045.
"Kami berharap dapat terus mempererat hubungan Indonesia dan Inggris melalui kerja sama konkret yang bermanfaat bagi kedua negara,” ujar Wakil Kepala Bappenas.
Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 ditargetkan pertumbuhan berkelanjutan melalui ketahanan pangan, hilirisasi industri, pariwisata, serta investasi asing, dengan dukungan pembangunan infrastruktur dan program sosial.
Fokus utama lainnya adalah pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas SDM, serta penguatan tata kelola pemerintahan.
Baca juga: Airlangga bertemu delegasi BGIPU untuk memperkuat kerja sama Indonesia-Inggris
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025