Mandalay (ANTARA) - Pascagempa bumi bermagnitudo 7,9 yang mengguncang Myanmar, bantuan kesehatan masyarakat yang diberikan oleh China sangat membantu secara psikologis maupun praktis, menurut seorang pejabat dari Kementerian Kesehatan Myanmar.
Dalam wawancara dengan Xinhua baru-baru ini, Win Hlaing Phyo, ketua tim dari Unit Epidemiologi Pusat Kementerian Kesehatan Myanmar di Mandalay yang bertugas di sejumlah area-area terdampak gempa, mengatakan bahwa tim kesehatan China bekerja secara sistematis dan dapat diandalkan.
"Tim kesehatan China sedang melakukan pengujian terhadap air dan nyamuk untuk membantu kami mendeteksi risiko kesehatan potensial sejak dini serta memungkinkan adanya kerja sama dalam langkah-langkah pencegahan," ujarnya.
"Kami sedang bekerja sama dengan tim kesehatan China terutama dalam pengendalian wabah pascagempa dan tindakan pencegahan epidemiologi, seperti berbagi pengetahuan tentang kebersihan makanan, air bersih, kebersihan tangan, dan sanitasi, serta pemantauan vektor nyamuk," imbuhnya.
Pejabat kesehatan tersebut menjelaskan bahwa air dan makanan yang tidak bersih dapat memicu risiko kesehatan serius pada periode pascagempa, seperti epidemi atau penyakit menular, dan pengujian yang dilakukan tenaga medis China terkait hal-hal tersebut sangat membantu para korban gempa.
"Mereka sangat ramah, tidak diskriminatif, dan bersedia berbagi pengetahuan serta bekerja sama. Kehadiran mereka sungguh berharga," katanya.
Tenda-tenda yang disediakan China juga sangat membantu para penyintas. "Mereka menyediakan tenda sementara, kamar mandi, toilet, dan sistem pembuangan limbah. Kontribusi ini sangat efektif," jelasnya.
Berkenaan dengan kendala bahasa, dia menyampaikan bahwa tim kesehatan China membawa cukup banyak penerjemah untuk memastikan kelancaran komunikasi.
"Kami sangat termotivasi karena salah satu negara terdepan di dunia di bidang teknologi dan kedokteran turut membantu kami. Pekerjaan mereka benar-benar efektif," ungkapnya.
"Pengujian sangat penting dalam layanan kesehatan. Saat kita melakukan pengujian, kita mendapatkan hasil. Jika kita bisa mengidentifikasi potensi ancaman kesehatan masyarakat, kita bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat waktu," tegasnya.
Tim kesehatan China yang terdiri dari 50 orang, dilengkapi dengan perlengkapan dan peralatan pencegahan epidemi, tiba di Myanmar pada 19 April untuk mendukung upaya pengendalian dan pencegahan kesehatan masyarakat pascagempa mematikan tersebut.
Tim tersebut membawa peralatan pengujian laboratorium dan pasokan reagen yang mampu melakukan hingga 80 jenis pengujian berbeda di Myanmar.
Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh tim kesehatan China meliputi pengambilan dan pengujian sampel air, pemantauan penyakit yang ditularkan nyamuk, pemeriksaan sanitasi lingkungan, panduan vaksinasi, dukungan psikologis pascabencana, pertukaran pengetahuan dengan tenaga kesehatan masyarakat Myanmar, serta pelatihan keterampilan laboratorium.
Hingga 9 Mei, data resmi menunjukkan bahwa gempa bumi di Myanmar telah merenggut sekitar 3.800 jiwa dan melukai lebih dari 5.100 orang, sementara sekitar 100 lainnya masih dinyatakan hilang.