Jinxiu (ANTARA) - Terletak di bagian tengah Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, Dusun Longteng memiliki 49 bangunan kuno bergaya dinasti Ming (1368-1644) dan Qing (1644-1911). Dari akhir Dinasti Ming hingga saat ini, atau selama lebih dari 400 tahun, klan Liang berkembang pesat di dusun tersebut, yang sejauh ini telah mencapai 17 generasi.
Pada 1620, keluarga Liang pindah ke dusun itu dari bagian barat Provinsi Guangdong, China selatan. Menghadap ke arah pegunungan yang dilingkupi bebatuan layaknya sisik naga, area ini terlihat seperti naga yang sedang mengangkasa. Oleh karena itu, orang-orang menamai dusun itu "Longteng", yang berarti naga terbang dalam bahasa Mandarin. Sejak saat itu, klan Liang pun menetap di dusun tersebut.
Menempati area seluas lebih dari 20.000 meter persegi, kelompok bangunan kuno yang ada di dusun itu saat ini menjadi kelompok bangunan kuno era dinasti Ming dan Qing terbesar sekaligus paling terawat di Guangxi tengah.
Seiring meningkatnya standar hidup dalam beberapa tahun terakhir, kehidupan budaya penduduk desa semakin kaya, dengan berbagai aktivitas menyuntikkan vitalitas bagi dusun tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024