Balai Karantina NTB perketat pengawasan lalu lintas sapi kurban

3 weeks ago 15

Mataram (ANTARA) - Balai Karantina Nusa Tenggara Barat (NTB) memperketat pengawasan hewan ternak berupa sapi kurban yang keluar dari wilayah NTB melalui pelabuhan-pelabuhan yang ada di Pulau Sumbawa maupun Pulau Lombok.

Kepala Balai Karantina NTB Agus Mugiyanto mengatakan jumlah ternak sapi yang keluar dari NTB sudah mencapai 6.556 ekor terhitung pada tanggal 16-20 April 2025.

"Kami melakukan pengawasan di pintu pengeluaran dan pemasukan, serta melakukan check point untuk memastikan ternak sapi yang dilalulintaskan telah disertifikasi oleh karantina pintu pengeluaran," ujarnya di Mataram, Senin.

Agus menuturkan lokasi pemeriksaan oleh tim karantina pintu pengeluaran berada di Pelabuhan Poto Tano yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat dan Pelabuhan Badas di Kabupaten Sumbawa.

Baca juga: Balai Karantina perketat mobilisasi hewan ternak di NTB

Tim karantina bertugas memastikan jumlah sapi sama antara yang dilalulintaskan dan yang ada dalam sertifikat.

Menurut dia, sapi-sapi yang akan dilalulintaskan sudah melewati proses pemeriksaan fisik dan laboratorium. Jadi, sudah dinyatakan layak untuk dilalulintaskan keluar pulau maupun keluar provinsi.

"Kalau ada sapi yang kurang sehat akan diobati hingga sehat. Apabila tidak bisa diobati atau tidak sehat hingga waktu keberangkatan, maka tidak akan diberangkatkan," kata Agus.

Baca juga: Disnakeswan NTB terbitkan rekomendasi kirim 8.000 sapi ke Jabodetabek

Kondisi Pelabuhan Gili Mas maupun Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat saat ini dipenuhi truk-truk pengangkut sapi yang ingin berlayar menuju Pulau Jawa. Mereka menunggu antrean kapal pengangkut yang hanya tersedia satu unit.

Menjelang perayaan Idul Adha, ribuan sapi terutama dari Bima dan Dompu sebagai daerah pemasok utama sapi kurban Nusa Tenggara Barat rutin mengirim hewan ternak ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Selama proses menunggu antrean masuk kapal, beberapa sapi mati akibat kelelahan dan kepanasan karena situasi pelabuhan yang panas dan gersang.

Baca juga: Pelindo perkuat koordinasi pengangkutan sapi dari NTB ke Jawa

"Kami berkoordinasi dengan dinas dan mengarahkan untuk dikubur. Biasanya sapi yang mati diurus oleh pemilik, kami hanya mengawasi," ujar Agus.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |