Anggar Indonesia tutup penampilan di ISG 2025 dengan dua perunggu

3 weeks ago 15

Jakarta (ANTARA) - Tim anggar Indonesia menutup penampilan dalam Islamic Solidarity Games (ISG) Riyadh 2025 di Riyadh, Arab Saudi, Jumat, dengan meraih dua medali perunggu melalui tim sabel dan tim floret beregu putri.

Tim sabel yang diperkuat Alma Fauziah Ismail, Nissa Nazwa, dan Indah Nur Safarin kalah 13-35 atas Uzbekistan pada semifinal.

Alma dan kawan-kawan harus puas dengan medali perunggu bersama Turki. Sedangkan medali emas menjadi milik Azerbaijan setelah mengalahkan Uzbekistan di final.

Sementara, tim floret yang diperkuat Putri Yanti, Siti Putri Amalia, dan Jesyca Emilia, juga membawa pulang perunggu setelah kalah 33-45 dari Bahrain pada semifinal. Medali emas direbut Oman, sedangkan Bahrain mendapatkan perak.

Alma Fuziah Ismail meniulai timnya bermain cukup baik jika melihat kualitas lawan-lawan yang memiliki jam terbang lebih banyak di level multi cabang seperti ISG.

"Kami berusaha main nothing to lose tapi tetap disiplin dengan strategi pelatih," kata Alma dalam keterangan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Dia mengakui masih banyak hal harus dibenahi oleh tim terutama konsistensi dari sisi teknis karena tim unggul di awal pertandingan namun sering kehilangan fokus saat poin-poin krusial.

Baca juga: Pegulat Yusma bertekad benahi kekuatan fisik setelah kandas di ISG

Dari sisi fisik, kata dia, ritme pertandingan yang padat juga menjadi tantangan tersendiri sehingga menurutnya program conditioning harus lebih dimatangkan lagi.

Alma mengungkapkan kendala serius yang dialami tim putri sebelum bertanding terkait peralatan yang belum lengkap dan tidak lolos pemeriksaan teknis.

Ofisial, pelatih, panitia, dan dukungan penuh Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk ISG Riyadh 2025 Endri Erawan, semua peralatan dapat segera dilengkapi sesuai standar.

Alma menambahkan, medali perunggu yang diraih tim bukan sekadar prestasi, tapi juga simbol kerja keras yang terbayar dan membawa motivasi bagi anggar muda di Indonesia.

Pengalaman di ISG Riyadh, kata dia, menjadi pelajaran besar bahwa hal-hal sekecil apa pun dapat berpengaruh besar di arena.

Dia berharap, pada ajang selanjutnya, Indonesia tampil lebih matang dan membawa hasil yang lebih baik lagi.

Tambahan dua perunggu dari anggar membuat Indonesia menutup kompetisi pada di urutan 12 klasemen medali ISG Riyadh 2025 dengan empat medali emas, 12 perak dan sembilan perunggu.

Baca juga: Tim muaythai Indonesia kandas di perempat final ISG Riyadh 2025

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |