Anak suka bermain air banjir? Ini 5 penyakit berbahaya yang mengintai

2 months ago 9

Jakarta (ANTARA) - Beberapa wilayah kembali dilanda banjir akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir ini. Seperti biasa, fenomena ini seringkali dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain air di tengah genangan banjir.

Meskipun terlihat menyenangkan dan kerap dibiarkan oleh orang tua, aktivitas ini memiliki berbagai dampak bahaya kesehatan yang serius bagi anak-anak.

Air banjir yang tampak keruh menandakan bahwa air tersebut telah terkontaminasi oleh berbagai jenis kotoran, seperti adanya campuran lumpur, sampah, hingga bakteri dan virus yang tak terlihat secara langsung.

Oleh sebab itu, air banjir bukan hal aman untuk bermain, terutama bagi anak-anak. Berbagai dampak kesehatan dapat muncul akibat paparan air banjir ini. Berikut adalah beberapa risiko di antaranya:

Baca juga: Waspadai diare dan leptospirosis saat banjir

1. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, yang sering ditemukan dalam darah atau urine hewan, terutama tikus.

Bakteri ini dapat tercampur dengan air banjir yang berasal dari kali atau tempat pembuangan sampah, yang kemudian masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka atau lendir.

Gejala leptospirosis meliputi demam tinggi, nyeri otot terutama di betis, sakit kepala, mual, sakit tenggorokan, dan mata merah.

Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius yang mengancam nyawa, seperti gagal hati atau meningitis.

2. Diare dan gangguan pencernaan

Air banjir yang tercemar kuman dan bakteri dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada anak-anak yang bermain di dalamnya.

Diare adalah salah satu gejala umum yang muncul akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit yang terdapat di air banjir. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya jika tak segera ditangani dengan tepat.

Baca juga: Waspadai penyakit yang muncul saat musim hujan

3. Infeksi kulit

Kontak langsung dengan air banjir yang kotor dapat menyebabkan berbagai infeksi kulit, seperti kutu air, gatal-gatal, ruam, dan infeksi jamur. Kulit yang terkena air tercemar, rentan terhadap iritasi dan infeksi, terutama jika terdapat luka atau lecet.

4. Demam Tifoid (Tifus)

Bakteri Salmonella typhi dapat menyebar melalui air banjir, sehingga berpotensi menyebabkan demam tifoid atau tifus pada anak-anak yang bermain di dalamnya. Bahkan risiko berbahaya akan terjadi apabila anak menelan air banjir.

Gejala tifus secara umum mengalami demam tinggi yang berkepanjangan, sakit kepala, lemas, dan gangguan pencernaan.

5. Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria

​​​​​Genangan air banjir menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles, yang merupakan faktor penyebab DBD dan malaria. Anak-anak yang bermain di area banjir berisiko lebih tinggi terkena gigitan nyamuk tersebut.

Gejala DBD yang mungkin terjadi seperti demam mencapai 40 derajat Celcius, nyeri kepala hingga terasa ke bola mata, ruam kulit, dan mual.

Baca juga: Pemprov DKI siagakan posko kesehatan di lokasi pengungsi banjir

6. Hipotermia

Bermain terlalu lama di air banjir yang dingin dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh secara drastis di bawah 35 derajat Celcius atau hipotermia. Kondisi ini berbahaya dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

Selain terjadi berbagai penyakit tersebut, bermain air banjir juga berisiko terluka akibat tusukan benda tajam yang berada di dalam genangan, seperti pecahan kaca atau logam tajam.

Bahkan bila terjadi luka tersebut, ada kemungkinan infeksi serius seperti tetanus.

Untuk melindungi anak-anak dari risiko penyakit akibat bermain di air banjir, para orang tua perlu mengambil tindakan pencegahan, di antaranya:

1. Beri edukasi dan pengawasan

Orang tua harus memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bahaya bermain di air banjir. Sebaiknya, anak jangan dibiarkan bermain secara bebas dan selalu awasi aktivitas mereka selama musim hujan.

Baca juga: Waspadai penyakit akibat gigitan serangga saat banjir

2. Menjaga kebersihan

Pastikan anak-anak mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas, terutama sebelum makan dan setelah buang air. Jika anak tak sengaja terkena air banjir, segera untuk mandi dan ganti pakaian bersih.

3. Menghindari kontak dengan air banjir

Sebisa mungkin, hindari kulit terkena langsung dengan air banjir, terutama jika ada luka pada kulit. Pakailah pelindung seperti sepatu bot ketika harus berjalan di area banjir.

4. Konsumsi air bersih

Gunakan air yang dikonsumsi selalu bersih dan telah dimasak hingga mendidih, supaya membunuh kuman yang berada di dalamnya. Selain itu, upayakan untuk menghindari penggunaan air sumur yang memungkinkan telah tercemar air banjir.

Baca juga: Pakar ingatkan warga terdampak banjir jaga kebersihan guna cegah diare

Baca juga: Segeralah bersihkan kaki usai kena air banjir

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |