Aktivis pendidikan: Pengadaan IPA/IPS kebijakan paling realistis

4 days ago 9

Jakarta (ANTARA) - Pengamat sekaligus aktivis pendidikan Taman Siswa Ki Darmaningtyas mengatakan pengadaan kembali penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang pendidikan SMA merupakan kebijakan paling realistis.

Ia menilai keterbatasan jumlah guru ASN, masih berlakunya minimal durasi mengajar dalam seminggu, keterbatasan sarana dan prasarana, serta pertimbangan linieritas melanjutkan studi ke perguruan tinggi membuat pengadaan kembali penjurusan di tingkat SMA menjadi keputusan yang tepat.

“Maka jelas sekali bahwa kembali ke penjurusan di SMA seperti masa lalu itu merupakan kebijakan yang paling realistis,” kata Ki Darmaningtyas di Jakarta pada Rabu.

Lebih lanjut, ia pun menilai pengadaan kembali penjurusan memiliki lebih banyak dampak positif, di antaranya ialah membekali para murid dengan pengetahuan yang lebih terarah dan sejalan dengan pilihan program studi di jenjang pendidikan tinggi.

Selain itu, lanjutnya, pengadaan penjurusan di tingkat SMA juga mempermudah pihak sekolah dalam mengatur jadwal pembelajaran karena kebutuhan guru untuk masing-masing mata pelajaran dalam satu kelas sudah diketahui secara pasti.

Dengan demikian, bila jumlah guru tidak mencukupi, ia mengatakan kekurangannya dapat diprediksi secara pasti.

“Bagi pemerintah sendiri, jauh lebih mudah memprediksikan kebutuhan guru SMA untuk masing-masing mata pelajaran,” imbuhnya.

Di samping itu, ia menambahkan kebutuhan infrastruktur fisik juga dapat diketahui secara pasti dengan pengadaan kembali penjurusan, mulai dari berapa ruang yang dibutuhkan untuk jurusan IPA, IPS, dan Bahasa serta berapa kebutuhan ruang laboratorium untuk IPA, IPS, dan Bahasa.

Oleh karena itu, ia justru mengingatkan hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam proses pengadaan kembali penjurusan ialah kapan waktu yang tepat untuk memberlakukan penjurusan di tingkat SMA.

“Penjurusan dapat dilakukan pada saat memasuki semester kedua (Kelas X) dengan pertimbangan murid dalam satu semester sudah mengenali semua mata pelajaran SMA sebagai dasar untuk memilih jurusan. Atau, bisa juga penjurusan saat naik Kelas XI dengan pertimbangan murid mempunyai waktu cukup untuk menemukan minat dan talentanya,” katanya.

Baca juga: Pakar UM Surabaya sambut baik Mendikdasmen kembalikan penjurusan SMA
Baca juga: Kemdiktisaintek sebut proses penerimaan mahasiswa baru belum berubah

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |