Aktivis minta pelantikan pejabat di DKI tunggu gubernur definitif

1 month ago 15
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi sebaiknya lebih berfokus pada tahapan transisi dengan melakukan sinkronisasi bersama gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta terpilih

Jakarta (ANTARA) - Pegiat Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta, Syafti Hidayat meminta agar pelantikan pejabat Eselon II, III, dan IV di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menunggu gubernur definitif bekerja.

Kebijakan itu diperlukan untuk menjaga suasana kondusif birokrasi di Pemprov DKI Jakarta.

"Ini penting agar semua bisa bekerja dengan tenang, tanpa khawatir dengan adanya promosi dan demosi (turun jabatan), dan dalam waktu singkat," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Golkar dan PKS perlu evaluasi internal usai Pilkada DKI Jakarta

Adapun pelantikan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2025-2030 akan dilaksanakan pada 7 Februari 2025.

Menurut aktivis senior dari Prodem itu, gubernur terpilih Pramono Anung harus diberikan keleluasaan menentukan pejabat Eselon II, III dan IV yang akan membantunya untuk memastikan visi misi dan janji kampanye dapat terealisasi dengan baik.

"Saya minta Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov DKI Jakarta juga harus bisa bersabar. Tidak perlu kasak-kusuk atau membangun fait accompli," kata Syafti.

Baca juga: DPRD DKI siap dukung Pramono Anung-Rano Karno atasi masalah Jakarta

Menurut dia, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi sebaiknya lebih berfokus pada tahapan transisi dengan melakukan sinkronisasi bersama gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta terpilih.

"Saya juga menyarankan sebaiknya Pak Teguh lebih kepada mempersiapkan perpindahan tampuk kepemimpinan di Jakarta dengan baik. Terlebih, Mas Pram dan Bang Doel juga sudah membentuk tim transisi," kata pria yang biasa disapa Ucok itu.

Aktivis Jakarta lainnya, Marlo Sitompul menilai, bila pergantian pejabat Eselon II, III, dan IV semakin banyak dilakukan Teguh sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta dan Sekretaris Daerah, Marullah Matali, maka akan membuat situasi kontra produktif.

Baca juga: Keteladanan di balik Rido menerima hasil pilkada

"Saya minta pak Teguh dan pak Marullah untuk tidak lagi melakukan pelantikan pejabat Eselon. Fokus saja bekerja dengan SDM Aparatur Sipil Negara yang sudah ada saat ini," ujarnya.

Marlo menegaskan, waktu dua bulan tentu sudah tidak terlalu lama, sehingga pelantikan gubernur dan wakil gubenur terpilih juga akan menjadi momentum Pramono Anung-Rano Karno (Doel) untuk menyusun komposisi yang diperlukan.

"Saya minta eksekutif saat ini fokus dulu saja pada optimalisasi penyerapan APBD 2024. Ancaman hujan ekstrim dan rob. Kemudian, memastikan Natal dan Tahun Baru di Jakarta kondusif," tuturnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |