Akademisi: Optimalkan posyandu untuk MBG sasaran ibu hamil dan balita

3 weeks ago 14

Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas YARSI Fasli Jalal menyarankan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) dan seluruh pihak yang menjalankan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mengoptimalkan posyandu guna mempercepat penyaluran makanan ke sasaran ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita.

"Kita sudah punya posyandu, bidan desa, dan tenaga gizi yang sebetulnya tinggal menghubungkan saja siapa ibu hamil itu, di mana mereka, ke posyandu mana, ke bidan desa mana, dan kemudian bagaimana makanan yang tersedia ini disalurkan kepada mereka," katanya saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Fasli menyadari capaian penyaluran MBG pada kelompok tersebut yang tidak semasif anak-anak sekolah karena jumlahnya yang tersebar luas dan tidak semudah memberikan kepada anak-anak sekolah yang sudah tersentral berdasarkan data di satuan-satuan pendidikan.

"Tapi memang karena dia tersebar, tentu tidak gampang, sementara sekolah kan lebih gampang. Jadi, perhatian ke sekolah sekarang oke karena dia lebih cepat, bisa dijangkau, dan lebih terkumpul pengelolaannya, namun untuk perbaikan gizi yang langsung menurunkan stunting di seribu hari pertama kehidupan (usia 0-2 tahun) itu yang terpenting ibu hamil, ibu menyusui, dan balita," paparnya.

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN) periode 2013-2015 itu menekankan tujuan utama program strategis nasional tersebut untuk pembangunan sumber daya manusia.

"MBG ini sangat menguntungkan untuk seribu hari pertama kehidupan (usia 0-2 tahun) yang dunia memprioritaskan. Jadi, kita jangan terlambat atau menyerah dengan kesulitan dalam memberikan makanan pada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita karena sebetulnya ini target utama," ucap Fasli.

Ia juga menambahkan, menu masakan bagi sasaran ibu hamil hingga balita bisa memberdayakan dapur desa atau posyandu.

"Kalau ibu hamil sudah kita berikan perhatian yang baik, anaknya yang lahir tidak akan stunting, tidak akan berat badan lahir rendah, dan dia akan menjadi awal dari seribu hari pertama kehidupan yang bagus," tuturnya.

Baca juga: Gubernur Sultra: SPPG ke-301 di Lanud layani 3.589 penerima MBG
Baca juga: DPRD Jabar: Program MBG buka peluang serap tenaga kerja korban PHK

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |