Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia dan Rusia berkomitmen memperkuat kerja sama di bidang ekonomi dan investasi strategis.
“Federasi Rusia merupakan mitra strategis bagi Indonesia, dan upaya penguatan hubungan bilateral terus dilakukan secara berkelanjutan di tengah dinamika global,” kata Airlangga dalam Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-13 RI-Rusia Bidang Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi, dan Teknik, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Airlangga menjelaskan, Indonesia mempunyai 25 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua.
KEK tersebut terdiri atas 13 KEK Industri, 8 KEK Pariwisata, 3 KEK Digital, dan 1 KEK Aero Technic.
"Pengembangan KEK diarahkan untuk mempercepat pemerataan pembangunan, meningkatkan daya saing daerah, serta menciptakan lapangan kerja baru melalui kegiatan ekonomi yang memiliki nilai tambah tinggi. Indonesia mendorong pihak Rusia untuk dapat melakukan investasi di KEK tersebut,” ujar Airlangga.
Tahun ini kedua negara merayakan 75 tahun pembukaan hubungan diplomatik yang telah terjalin erat melalui kerja sama di berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, budaya, politik, dan lainnya.
Serangkaian acara seperti forum bisnis, konser budaya, dan pertemuan tatap muka antarpejabat kedua negara telah berlangsung sejak tanggal 14 April 2025.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa Indonesia juga berkomitmen untuk dapat mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA).
Indonesia optimistis akan mampu menyelesaikan perundingan tersebut pada tahun ini, sebagaimana yang telah menjadi arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
Karena itu, Indonesia meminta dukungan Rusia untuk dapat mendorong empat negara anggota EAEU lainnya, agar segera merampungkan proses internal di negara masing-masing.
Sebelum menggelar pertemuan bilateral tersebut, Menko Airlangga juga mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Deputi Pertama Perdana Menteri Federasi Rusia Manturov, di Istana Merdeka.
Pertemuan tersebut dinilai menjadi momentum krusial dimulainya kembali dialog tingkat tinggi antara Indonesia dan Rusia yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.
Menko menyampaikan bahwa Deputi Pertama Perdana Menteri Manturov memberikan undangan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri parade nasional di Rusia dan Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF), yang merupakan forum strategis bagi penguatan hubungan ekonomi dan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman.
Lebih lanjut, pertemuan juga membahas terkait potensi pengembangan rute penerbangan langsung dari Moskow ke Indonesia dan rencana sistem pembayaran yang memudahkan wisatawan Rusia di Indonesia.
Selain itu, isu kerja sama investasi juga menjadi bahasan dalam pertemuan tersebut.
Perkembangan Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) antara Indonesia dan Eurasia diharapkan dapat mencapai peningkatan yang substansial.
”Tadi juga dibahas terkait dengan Eurasia Free Trade Agreement di mana diharapkan pada saat Bapak Presiden ke St Petersburg seluruh materi di dalam pembahasan Eurasia ini bisa diselesaikan," ujar Airlangga pula.
Baca juga: RI dan Rusia jajaki kerja sama penanganan darurat karhutla
Baca juga: Kemenhan tegaskan penggunaan pangkalan militer RI kontraproduktif
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025