Airlangga: Australia masukkan RI dalam daftar negara siap masuk CPTPP

3 weeks ago 8
kita hanya memerlukan beberapa penyesuaian peraturan perundang-undangan untuk memenuhi komitmen di CPTPP

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Australia telah menempatkan Indonesia dalam daftar negara yang dinilai siap mengikuti proses aksesi menuju keanggotaan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

Indonesia dinilai sudah memiliki fondasi kuat untuk memenuhi ketentuan perjanjian tersebut.

"CPTPP ini merupakan perjanjian perdagangan antar ekonomi. Ketentuan-ketentuan dalam CPTPP secara umum sudah kita sepakati di berbagai perjanjian internasional seperti dalam kerangka WTO, RCEP, ASEAN, serta proses aksesi OECD. Maka itu, kita hanya memerlukan beberapa penyesuaian peraturan perundang-undangan untuk memenuhi komitmen di CPTPP," ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Adapun CPTPP merupakan salah satu perjanjian perdagangan ambisius, yang saat ini menghubungkan 12 negara dengan jumlah penduduk mencapai sekitar 590 juta jiwa dan mencakup hampir 15 persen dari produk domestik bruto (PDB) global.

Pada 2025, Australia menjabat sebagai Ketua CPTPP dan mendorong perluasan keanggotaan serta penguatan kerja sama ekonomi di kawasan Indo-Pasifik.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Don Farrell menyatakan bahwa Australia telah mengidentifikasi empat calon negara yang dinilai sejalan dengan Prinsip Auckland, yakni Uruguay, Uni Emirat Arab, Filipina, dan Indonesia.

Australia memutuskan memulai proses aksesi dengan Uruguay dan akan melanjutkan proses dengan tiga negara lainnya pada 2026.

Lebih lanjuut, Pemerintah Indonesia menyambut positif pengakuan tersebut dan memandangnya sebagai sinyal penting atas kesiapan serta potensi Indonesia untuk berperan lebih besar dalam kerja sama ekonomi regional.

Dalam pertemuan dengan Minister for Trade and Industry Singapura Gan Kim Yong pada kunjungan kerja ke Singapura lalu, Menko Airlangga juga menegaskan bahwa Indonesia senantiasa berkomitmen untuk terus memajukan proses aksesi pada CPTPP.

Sebagai informasi, keanggotaan Indonesia dalam CPTPP diproyeksikan tidak hanya membawa manfaat signifikan bagi perekonomian nasional, tetapi juga bagi penguatan blok perdagangan tersebut.

Bagi Indonesia, sejumlah peluang strategis akan terbuka mulai dari akses pasar yang kian semakin luas karena beberapa negara anggota CPTPP belum
memiliki perjanjian dagang bilateral dengan Indonesia, serta potensi peningkatan ekspor yang cukup besar.

Sejalan dengan meningkatnya daya saing produk nasional, Indonesia juga diproyeksikan akan menerima tambahan arus investasi asing langsung, yang didukung oleh terciptanya iklim investasi yang lebih transparan dan dapat diprediksi, serta peningkatan PDB nasional sebagai dampak integrasi ekonomi yang lebih dalam.

Sementara itu bagi CPTPP, bergabungnya Indonesia akan menghadirkan nilai tambah yang signifikan. Indonesia dapat memperkuat integrasi regional, menyediakan peluang
ekonomi baru, meningkatkan relevansi CPTPP sebagai blok perdagangan modern, serta meningkatkan integrasi ekonomi dengan ASEAN, mengingat posisi Indonesia yang strategis dan perannya sebagai perekonomian terbesar di kawasan.

Dengan bergabungnya Indonesia dalam CPTPP, Airlangga juga menegaskan bahwa kebijakan perdagangan nasional akan bergerak menuju standar yang lebih tinggi.

"Peningkatan standar tersebut diharapkan mendorong pertumbuhan ekspor dan impor, sekaligus meningkatkan volume perdagangan antarnegara anggota CPTPP secara
keseluruhan," tutupnya.

Baca juga: RI meminta dukungan Australia mempercepat aksesi OECD dan CPTPP

Baca juga: Menko Airlangga sebut CEPA dengan Australia akan dievaluasi

Baca juga: Airlangga temui Dubes Australia bahas masa depan ekonomi kedua negara

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |