Jakarta (ANTARA) - Ketika berbicara tentang pesisir, yang sering terbayang adalah pasir putih, ombak, dan deretan perahu nelayan.
Namun, di balik keindahan panorama tersebut, tersembunyi salah satu ekosistem paling penting dan kaya manfaat di dunia, yaitu hutan mangrove.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya menyadari betapa vitalnya peran hutan mangrove dalam menjaga keseimbangan lingkungan pesisir serta menunjang kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.
Hutan mangrove adalah jenis hutan yang tumbuh di wilayah pasang surut air laut, khususnya di garis pantai tropis dan subtropis. Ekosistem ini didominasi oleh tumbuhan bakau yang memiliki kemampuan beradaptasi di perairan asin dengan kadar garam tinggi.
Tak hanya berfungsi sebagai benteng alami dari hempasan ombak dan badai, hutan mangrove juga menjadi rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna yang tidak ditemukan di tempat lain.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan bahwa luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 3,63 juta hektare, atau sekitar 20,37 persen dari total luas hutan mangrove dunia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekosistem mangrove terbesar di dunia.
Provinsi Papua tercatat sebagai wilayah dengan hutan mangrove terluas, yaitu mencapai 1,63 juta hektare.
Berikut ini sepuluh manfaat utama hutan mangrove bagi ekosistem pesisir dan masyarakat sekitarnya:
1. Mencegah intrusi air laut
Hutan mangrove berfungsi sebagai penghalang alami terhadap perembesan air laut ke daratan (intrusi laut). Akar pohon bakau mampu menahan lumpur dan menjaga kualitas air tanah agar tetap tawar serta layak dikonsumsi.
2. Mencegah erosi dan abrasi pantai
Akar mangrove yang kuat dan menjalar mampu melindungi pesisir dari pengikisan tanah akibat gelombang laut (abrasi) maupun aliran air hujan (erosi). Ini sangat penting untuk menjaga garis pantai tetap stabil.
3. Penyaring alami dan pencegah pencemaran
Akar mangrove dapat menyaring limbah organik maupun anorganik yang terbawa dari daratan ke laut. Selain itu, hutan mangrove juga menyerap polutan seperti minyak dan deterjen, serta meredam angin kencang dari laut.
4. Habitat dan sumber makanan bagi fauna
Mangrove menjadi tempat tinggal bagi berbagai satwa darat dan laut, seperti burung, monyet, ular, ikan, udang, dan kepiting. Daerah ini juga menjadi tempat pemijahan, pembesaran, dan perlindungan bagi spesies laut sebelum mereka bermigrasi ke laut lepas.
5. Pembentuk pulau dan penstabil pesisir
Endapan lumpur yang tertahan oleh akar mangrove dapat memperluas daratan secara alami. Dengan demikian, mangrove berperan dalam pembentukan pulau dan menjaga kestabilan ekosistem pesisir.
6. Sumber pendapatan nelayan
Kawasan mangrove menjadi habitat pembibitan ikan, udang, dan biota laut lainnya yang sangat penting bagi mata pencaharian nelayan. Ekosistem ini memastikan ketersediaan sumber daya laut yang berkelanjutan.
7. Potensi ekowisata dan produk olahan mangrove
Dengan keindahan dan keanekaragaman hayatinya, kawasan mangrove memiliki potensi besar dikembangkan sebagai destinasi ekowisata. Selain itu, beberapa bagian tanaman mangrove dapat diolah menjadi makanan dan minuman bernilai ekonomis, seperti sirup dan dodol mangrove.
8. Menjaga keanekaragaman hayati perairan
Hutan mangrove menciptakan iklim mikro yang kondusif bagi kehidupan biota akuatik. Struktur akar khas pada jenis seperti Rhizophora sp. dan Avicennia sp. menjadi tempat ideal bagi larva dan anakan ikan, udang, serta moluska untuk berkembang.
9. Penyerap emisi karbon
Mangrove menyerap karbon lima kali lebih besar dibandingkan hutan tropis dataran tinggi. Penelitian CIFOR menunjukkan bahwa mangrove dapat menyerap hingga 1.200 ton karbon per hektare, sehingga menjadikannya sebagai ekosistem penting dalam mitigasi perubahan iklim.
10. Habitat tanaman obat tradisional
Beberapa jenis tumbuhan mangrove dimanfaatkan secara tradisional untuk pengobatan. Misalnya, Rhizophora apiculata digunakan untuk mengobati rematik dan luka, sementara Sonneratia alba bermanfaat untuk mengatasi nyeri otot dan persendian. Ini menunjukkan potensi besar mangrove dalam pengembangan obat berbasis bahan alam.
Dengan berbagai manfaat yang dimilikinya, pelestarian hutan mangrove menjadi sangat krusial untuk keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menjaga dan merehabilitasi kawasan mangrove di kawasan pesisir Indonesia.
Baca juga: Ribuan bibit mangrove ditanam di Pulau Pari untuk cegah abrasi
Baca juga: Pramono bersama Megawati tanam mangrove di Jakarta Utara
Baca juga: Pemkab Kepulauan Seribu siapkan lahan penanaman mangrove
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025