Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza meminta platform penjualan daring Shopee untuk menerapkan pelabelan Made in Indonesia atau barang buatan Indonesia untuk produk hasil industri lokal, sehingga membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Wamenperin usai melakukan kunjungan ke kantor Shopee di Jakarta, Jumat mengatakan pihaknya mendorong hal tersebut, mengingat masih dominannya visibilitas produk impor dibandingkan produk domestik di berbagai platform penjualan daring.
"Produk-produk lokal harus mendapatkan porsi yang lebih besar di platform marketplace seperti Shopee. Bahkan, kalau perlu ada label khusus Made in Indonesia agar konsumen tahu bahwa barang yang mereka beli merupakan produk dalam negeri," ujar dia.
Wamenperin mengatakan, platform tersebut juga harus menampilkan informasi asal negara produksi, terutama untuk barang-barang impor yang dijual dengan harga yang lebih murah. Hal tersebut berguna untuk menghindari perdagangan yang tidak adil.
"Konsumen berhak tahu asal usul produk yang mereka beli. Transparansi ini penting untuk menciptakan persaingan yang sehat dan adil," kata Wamenperin pula.
Lebih lanjut, Wamenperin Faisol Riza turut mengajak konsumen memprioritaskan produk dalam negeri daripada barang impor ketika berbelanja di platform daring.
Menurutnya, dukungan terhadap produk-produk dalam negeri tidak cukup hanya melalui upaya pemerintah, melainkan harus diiringi dengan komitmen produsen dalam melakukan peningkatan kualitas dan daya saing.
"Saya optimistis industri dalam negeri dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global. Dan untuk mendukung itu, ini adalah tanggung jawab bersama," kata Wamenperin.
Ia mengatakan, ke depan pemerintah berencana untuk melakukan evaluasi rutin terhadap platform marketplace guna memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang telah disepakati dapat diimplementasikan dengan baik.
"Kami akan terus melakukan pengawasan dan evaluasi untuk memastikan bahwa produk-produk dalam negeri mendapatkan tempat yang layak di pasar marketplace," ujarnya.
Baca juga: RI-Korsel kerja sama smart factory untuk pacu daya saing industri
Baca juga: Kemenperin bangun pusat pengembangan produk aroma terapi di Bali
Baca juga: Kemenperin ungkap IKI Januari 2025 sebesar 53,1 poin
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025