Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza menekankan inovasi menjadi salah satu pilar terpenting yang harus dimiliki pengusaha UMKM agar bisa merespons dengan baik dinamika pasar sehingga dapat membantu peningkatan skala bisnis.
"Melalui inovasi UMKM dapat merespon perubahan pasar, kecepatan menghadapi pasar, menghadapi persaingan yang berujung kepada ketangguhan," kata Helvi pada diskusi Menatap Masa Depan: Transformasi dan Peluang UMKM Indonesia yang digelar Smesco dan Katadata sebagaimana keterangan di Jakarta, Kamis.
Helvi mengatakan UMKM tidak bisa lagi secara konvensional menentukan perencanaan kemudian menghitung proses bisnis untuk mengantisipasi pasar.
"UMKM ya sudah harus masuk ke tipe digital,” ujar dia.
Menurutnya, tiga pilar lain yang harus dimiliki UMKM, selain inovasi, untuk naik kelas adalah loyalitas, integritas, dan disiplin.
“Empat pilar ini merupakan hal yang krusial agar UMKM bisa bertahan berkelanjutan dalam bisnis. Salah satu misi dari Kementerian UMKM adalah berkelanjutan karena ini kami juga menjalin kerja sama dengan banyak pihak termasuk dengan Kementerian Investasi untuk bisa membuka pasar di luar negeri,” ujarnya.
Adapun jumlah pelaku UMKM di Indonesia saat ini lebih dari 64 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga 60,51 persen, serta menyerap hampir 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.
Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Rizky Firdaus mengatakan Smesco ingin membuat hub agar UMKM merambah dunia digital sehingga bisa beraktivitas dengan mudah dan murah.
"Di hub itu kami akan mempunyai studio siniar sehingga para UMKM bisa melakukan live shopping yang sekarang jadi tren. Selain itu, mereka juga bisa melakukan kampanye secara digital,” ujar Rizky.
Selain pembuatan konten, Smesco juga memfasilitasi UMKM untuk layanan administrasi legalitas seperti pendaftaran Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI), sertifikasi Badan POM dan juga sertifikasi halal.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fajar Djkoko Santoso mengungkapkan Pertamina saat ini memiliki 60 ribu UMKM binaan. Menurutnya, UMKM itu tidak hanya diberikan dana untuk mengembangkan bisnisnya tetapi juga pelatihan.
Fajar menambahkan, program UMKM dari Pertamina ini bertujuan agar UKMM yang dibina bisa mandiri. Apabila sudah mandiri, kata dia, Pertamina akan mencari UMKM lain untuk dibina.
“Jadi bisa dibayangkan kalau Pertamina memiliki 60 ribu UMKM, lalu BUMN lain juga serta pihak swasta maka bisa dibayangkan efek penggandanya terhadap perekonomian Indonesia,” kata dia.
Baca juga: Wamen UMKM paparkan tiga tahapan UMKM jadi tangguh
Baca juga: Wamen : UMKM menuju pasar global perlu ilmu dan teknologi
Baca juga: Wamen UMKM ungkap penghapusan piutang macet UMKM mulai dijalankan
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024