Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mendapatkan mandat dari pemerintah untuk mengamankan program ketahanan pangan nasional khususnya di regional Kalimantan.
"ULM harus mampu meningkatkan produktivitas pertanian melalui riset dan pengabdian kepada masyarakat," kata Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu.
Salah satu upayanya, kata dia, pengembangan benih unggul yang dapat ditemukan melalui kegiatan riset.
Menurut Alim, perguruan tinggi memiliki teknologi dan inovasi yang harus diterapkan di masyarakat agar dapat meningkatkan penyediaan pangan.
Baca juga: ULM hijaukan laboratorium lahan basah di hutan mangrove Kotabaru
Diketahui ULM telah melaksanakan aksi nyata mendukung program ketahanan pangan implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Aksi itu di antaranya mengawal program Cetak Sawah Rakyat (CSR) di Desa Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Lokasi ini berupa lahan rawa lebak seluas 236 hektare yang telah dioptimalkan dengan pembuatan saluran irigasi dan tanggul sepanjang 4.800 meter termasuk mencakup pembukaan lahan pertanian di area seluas 2.100 meter persegi.
Kemudian ULM bekerja sama dengan Polda Kalsel menyediakan kebun pendidikan milik ULM di Desa Sungai Riam, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut untuk peternakan sapi.
Baca juga: FPIK ULM berdayakan masyarakat di lahan mangrove Kotabaru
Selain bidang peternakan, sinergi ULM bersama Polda Kalsel itu juga membantu mengembangkan pertanian dengan memanfaatkan lahan potensial untuk budidaya padi dan jagung.
Alim mengungkapkan pula jika kepercayaan dari pemerintah tersebut menunjukkan kinerja ULM dalam bidang penelitian, penulis, author, kinerja jurnal dan kinerja institusi pendidikan tinggi diakui secara nasional.
Berdasarkan Science and Technology Index (SINTA), portal yang berisi tentang pengukuran kinerja ilmu pengetahuan dan teknologi, posisi klaster riset ULM saat ini di 37 ranking nasional.
Sedangkan saat ini walaupun pada posisi madya, tetapi kinerja riset di SINTA malah meningkat ke ranking 24 nasional.
Baca juga: ULM coba temukan formula percepat transformasi sektor perikanan dunia
"Artinya, pengenaan sanksi penurunan klasterisasi tidak mencerminkan kinerja sesungguhnya karena ULM masih yang terbaik di regional Kalimantan," ujarnya.

Pewarta: Firman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025