UAI dan UoE resmikan Unit Layanan Disabilitas

1 month ago 17

Jakarta (ANTARA) - Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) meluncurkan Unit Layanan Disabilitas yang merupakan proyek kerja sama dengan Moray House School of Education and Sport, University of Edinburgh (UoE) guna memberikan fasilitas yang layak kepada mahasiswa disabilitas, Kamis.

Rektor UAI Asep Saefuddin mengatakan Unit Layanan Disabilitas juga mendapatkan dukungan dari British Council Indonesia dan Kedaireka melalui UK-Indonesia Disability Inclusion Partnerships Grant 2023 yang sudah dimulai sejak tahun lalu.

‘’Unit Layanan Disabilitas ini merupakan langkah besar bagi UAI yang berkomitmen menjadi kampus inklusif. Tentu, ini bukan hanya untuk UAI, tetapi juga untuk dunia pendidikan Indonesia yang kita harapkan semakin ramah akses bagi siapa saja, khususnya saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan,’’ kata Asep Saefuddin di Jakarta, Kamis.

Dalam peluncuran Unit Layanan Disabilitas juga diisi dengan paparan singkat dari John Ravenscroft dan Elizabeth McCann dari University of Edinburgh melalui video daring.

Selain mengulas secara singkat prinsip-prinsip kampus inklusif yang ramah bagi mahasiswa disabilitas netra, kedua pakar ini juga menyatakan apresiasinya atas antusiasme sivitas UAI dalam pelaksanaan kerja sama ini.

Baca juga: KND dan Universitas Yapis Wamena luncurkan Unit Layanan Disabilitas

Kegiatan diseminasi hasil dan peluncuran Unit Layanan Disabilitas ini sekaligus menandai berakhirnya rangkaian program tahap awal.

Momentum ini juga dihadiri oleh para pemangku kepentingan seperti Komisi Nasional Disabilitas, Belmawa Kemendikbudristek, LLDIKTI III, serta perguruan tinggi dan organisasi pegiat pendidikan disabilitas netra di Indonesia.

Komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND) Rachmita Maun Harahap mengapresiasi langkah UAI yang sangat cepat dan tanggap dalam memberikan fasilitas bagi para mahasiswa penyandang disabilitas.

"Alhamdulillah, saya merasa sangat bangga dan saya betul-betul mengapresiasi. Sebelumnya ini kan sudah sempat bertemu dengan KND untuk memberikan masukan. Biasanya universitas lain masih tunggu proses-proses dulu, tetapi ini proses cepat," kata Rachmita.

Sejatinya, menurut dia, kerja sama yang sudah dilaksanakan sejak tahun lalu ini digagas oleh tim dosen dari Ilmu Komunikasi UAI, yang terdiri dari Cut Meutia Karolina (Ketua), Edoardo Irfan, dan Gusmia Arianti.

Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat ramah mahasiswa difabel

Dalam proyek ini, UAi telah menghasilkan sejumlah output yaitu Policy Brief sebagai pedoman kebijakan yang komprehensif untuk meningkatkan akses pendidikan bagi mahasiswa dengan disabilitas visual.

‘’Kami juga menghasilkan empat standard operating procedure atau SOP, yakni Lingkungan Fisik Inklusif, Lingkungan Sosial Inklusif, Pembuatan Materi Belajar Inklusif, dan Digital Support Inklusif,’’ kata Cut Meutia.

Selama setahun ini, tim UAI dan University of Edinburgh sudah saling berkunjung untuk kebutuhan pelatihan, sharing pengalaman dan pengetahuan sekaligus mengkonkretkan kerja sama. Para dosen UAI turut mendapatkan pelatihan untuk mempersiapkan layanan pendidikan bagi disabilitas, khususnya disabilitas netra.

‘’Kami misalnya, belajar mengembangkan dan menyiapkan materi belajar menggunakan aplikasi seperti screen reader dan audio description untuk memudahkan mahasiswa disabilitas netra mendapatkan pemahaman terhadap konten visual,’’ kata Edoardo Irfan.

Secara keseluruhan, kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan kampus inklusif dan mendorong peningkatan kapasitas sumber daya kampus di berbagai level dalam melayani kebutuhan pendidikan mahasiswa disabilitas netra.

Baca juga: Kemnaker luncurkan Unit Layanan Disabilitas Bidang Ketenagakerjaan

"Kerja sama seperti ini relatif baru dan masih banyak aspek yang harus dipersiapkan untuk menjadi kampus terbuka dan ramah bagi kalangan disabilitas," ujarnya.

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |