Trump: Israel akan kehilangan dukungan AS jika caplok Tepi Barat

5 hours ago 2

Moskow (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Kamis (23/10) bahwa Israel akan kehilangan seluruh dukungan Amerika Serikat jika mencaplok wilayah Tepi Barat, Palestina.

Dia mengatakan, pencaplokan itu tidak akan terjadi karena ia sudah berjanji kepada negara-negara Arab dan AS telah memperoleh dukungan besar dari mereka.

"Israel akan kehilangan seluruh dukungannya dari Amerika Serikat jika itu terjadi," katanya kepada harian Time ketika ditanya apa konsekuensinya jika Israel menganeksasi Tepi Barat.

Trump juga mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, situasi di Timur Tengah akan membaik. Namun, jika ia digantikan oleh seorang presiden yang gagal mendapatkan rasa hormat, semuanya bisa berakhir dengan mudah.

"Jika presiden yang buruk datang, itu bisa berakhir dengan sangat mudah... Jika mereka menghormati presiden, itu akan menjadi perdamaian jangka panjang yang indah," katanya.

Pada September lalu, Trump mengatakan bahwa ia tidak akan mengizinkan Israel mencaplok Tepi Barat.

Portal Axios, yang mengutip sumber anonim yang mengetahui masalah itu, melaporkan bahwa Gedung Putih telah menjelaskan kepada pemimpin Israel Benjamin Netanyahu bahwa melanjutkan konflik di Timur Tengah hanya akan membuat Israel kian terisolasi.

Trump mengusulkan rencana perdamaian di Gaza berisi 20 poin pada 29 September, yang menyerukan gencatan senjata segera, dengan syarat pembebasan sandera dalam waktu 72 jam.

Rencana itu juga mengusulkan agar Hamas atau kelompok bersenjata Palestina lainnya tidak disertakan dalam pemerintahan baru di Jalur Gaza dan kendali wilayah itu diserahkan kepada komite teknokrat yang diawasi badan internasional pimpinan Trump.

Pada 9 Oktober, Israel dan Hamas mencapai kesepakatan untuk melaksanakan tahap pertama rencana itu guna mengakhiri konflik bersenjata di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama dua tahun.

Pada 13 Oktober, Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani deklarasi gencatan senjata di wilayah kantong Palestina itu.

Kesepakatan tersebut mensyaratkan Hamas untuk membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup dan telah ditahan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 1.718 tahanan Palestina dari Gaza dan 250 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti

Baca juga: Menlu AS: Rencana Israel caplok Tepi Barat ancam gencatan senjata Gaza
Baca juga: Palestina kecam RUU aneksasi Tepi Barat oleh Parlemen Israel

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |