TNI jelaskan rekam jejak OPM yang kuasai kampung Soanggama

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Komandan Satgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono mengatakan Kelompok OPM Kodap VIII Soanggama pimpinan Undius Kogoya yang sebelumnya menguasai kampung Soanggama, memiliki rekam jejak penyerangan anggota TNI dan masyarakat.

Selama tahun 2025, kelompok ini melakukan beragam serangan sebagai berikut.

1. Serangan terhadap Aparat TNI

Beberapa insiden utama:
• 28 Maret 2025 – Serangan di Soanggama, Distrik Hitadipa

• 29 Maret 2025 – Serangan di Zonogo, Hitadipa

• 14 April 2025 – Serangan di Titigi.

• 30 April 2025 – Serangan di Titigi.

• 01 Mei 2025 – Serangan di Titigi.

• 14 Mei 2025 – Serangan di Eknemba.

• 27 Mei 2025 – Serangan di Sugapa Lama.

• 08 Agustus 2025 – Serangan di Mamba Bawah

• 12 Oktober 2025 – Serangan di Gamagai, Ugimba


2. Serangan terhadap masyarakat

• 18 Maret 2025 – Kampung Mamba, Sugapa: Penembakan terhadap warga sipil Michael Wattimena yang menyebabkan luka tembak serius.

• 25 Juli 2025 – Kampung Wandoga: Penembakan terhadap warga pendatang Joni Hendra yang menyebabkan korban meninggal dunia.

• 08 Oktober 2025 – Kampung Dugusiga: OPM pimpinan Guspi Waker dan Joshua Waker menembak karyawan PT TJP Anselmus Arfin hingga meninggal dunia.

Andi melanjutkan, kini TNI berhasil membalas serangan dengan menumpas OPM pimpinan Undius Kogoya saat merebut Desa Soanggama.

Tercatat ada 14 dari 30 anggota OPM yang tewas dalam operasi perebutan tersebut. Dengan adanya penindakan ini, Iwan berharap warga di Soanggama dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam beraktivitas.

Kronologi

Sebelumnya, peristiwa perebutan kampung itu bermula ketika Komando Operasi Habema Kogabwilhan III bergerak menuju Kampung Soanggama, Selasa (14/10) malam.

Satgas lalu sampai ke wilayah kampung pada keesokan harinya sekitar pukul 05.30 WIT. Saat satgas datang, OPM langsung melakukan penyerangan sehingga kontak senjata dengan TNI pun tidak bisa dihindari lagi.

Setelah kontak senjata terjadi selama beberapa jam, akhirnya TNI berhasil meredam serangan anggota OPM.

"Pada pukul 12.00 WIT situasi berhasil dikuasai dan kelompok OPM berhasil dipukul mundur," kata Iwan.

Iwan melanjutkan, dari 30 anggota OPM yang selama ini menguasai kampung, 14 orang dinyatakan tewas, sisanya diduga melarikan diri usai terjadi kontak senjata.

Setelah memastikan kontak senjata selesai, satgas langsung bergerak masuk ke kampung guna memastikan keselamatan warga yang ada di dalam.

Iwan pun memastikan tidak ada warga sipil yang menjadi korban pasca kontak senjata tersebut.

Setelah memeriksa keselamatan warga, TNI lalu memeriksa beberapa bagian kampung untuk menyita barang-barang milik OPM.

"Kita menyita satu pucuk senjata api rakitan dan empat senapan angin, munisi berbagai kaliber satu, alat bidik Simons, satu teropong Newcon," jelas Iwan.

"Kita juga menyita dokumen organisasi OPM, atribut bintang kejora, peralatan komunikasi, serta berbagai perlengkapan lapangan milik kelompok separatis," tegas Iwan.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |