Jakarta (ANTARA) - Bagi lulusan SMA atau SMK yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah di tahun ini, memilih jurusan kuliah menjadi salah satu keputusan penting yang cukup menguras pikiran.
Dalam memilih jurusan perlu strategi yang tepat, mulai dari prospek kerja dan jumlah peminatnya. Ternyata, tidak semua jurusan memiliki jumlah peminat yang tinggi, masih ada beberapa jurusan yang sepi peminat.
Jurusan yang sepi peminat memiliki potensi lebih besar untuk bisa diterima kuliah, ditambah dengan jumlah daya tampung yang lebih banyak.
Namun, walaupun sepi peminat, bukan berarti jurusan tersebut tidak memiliki prospek kerja yang bagus. Hal ini memungkinkan jurusan ini belum dikenal secara luas oleh calon mahasiswa.
Baca juga: Wamendiktisaintek sebut biaya UKT di Indonesia saat ini tidak ideal
Lantas, apa saja jurusan yang sepi peminat tersebut? Berikut penjelasannya.
6 Jurusan kuliah yang sepi peminat
1. Ilmu Perpustakaan
Jurusan Ilmu Perpustakaan sering dianggap membosankan oleh sebagian orang karena dianggap hanya akan mengurus buku-buku di perpustakaan.
Bagi mahasiswa Ilmu Perpustakaan akan mempelajari banyak keahlian, seperti tata kelola perpustakaan, ilmu komputer, statiska, dan lainnya.
Banyak yang mengira lulusan jurusan ini hanya bekerja sebagai pustakawan, padahal cakupannya lebih luas, termasuk manajemen arsip, redaksi penerbit buku, sekretaris, atau analis data digital.
Kurangnya pemahaman tentang prospek karier membuat jurusan ini kurang diminati, meskipun kebutuhan akan pengelolaan data dan informasi terus meningkat di era digital saat ini.
Berbagai kampus sudah banyak yang memiliki jurusan Ilmu Perpustakaan, termasuk di beberapa kampus top, seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, dan lainnya.
Baca juga: Perkiraan biaya hidup kuliah di Singapura 2024
2. Ilmu Kehutanan
Jurusan Ilmu Kehutanan sering tidak menjadi pilihan utama karena dianggap tidak populer dan hanya menarik bagi pecinta alam saja, sehingga sepi peminat.
Kebanyakan calon mahasiswa lebih memilih jurusan yang terdengar lebih modern, seperti teknologi, bisnis, atau komunikasi.
Padahal, Indonesia yang memiliki luas hutan terbesar ketiga di dunia, bagi lulusan Ilmu Kehutanan punya peluang besar di bidang alam, seperti pengelolaan sumber daya hutan hingga keberlanjutan lingkungan, yang relevan dengan isu perubahan iklim.
Keahlian dari jurusan ini tidak hanya mempelajari tentang hutan dan alam, namun ada ilmu matematika, ilmu sosial, ilmu ekonomi, hukum, bahkan manajemen.
Kampus yang memiliki jurusan Ilmu Kehutanan, seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Lampung, Universitas Gadjah Mada, dan lainnya.
Baca juga: Unhas gelar kuliah umum kesiapan adaptasi terhadap perubahan iklim
3. Filsafat
Filsafat dianggap sebagai jurusan yang "berat" dan kurang relevan di dunia kerja. Oleh sebab itu, banyak calon mahasiswa yang menghindarinya dan sepi peminat.
Namun, lulusan Filsafat memiliki kemampuan berpikir kritis karena menggali berbagai hal untuk mencari jawaban dari pertanyaan dasar, seperti rasionalitas dan nilai. Mereka akan mempelajari jenis kesesatan berpikir, karakteristik ilmu pengetahuan, dan mengkaji suatu tindakan.
Sehingga mereka ahli dalam berkomunikasi, menulis, mendengar, hingga pemikiran yang solutif, hal yang sangat dicari di berbagai sektor kerja, seperti media, pendidikan, dan riset.
Walaupun sering sepi peminat, berbagai kampus telah tersedia jurusan Filsafat, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta, dan lainnya.
Baca juga: Bappenas minta universitas petakan jurusan kuliah sesuai kebutuhan
4. Teknik Pertanian
Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki tanah subur, sehingga sangat berpotensi penting dalam ekonomi dan kesejahteraan pangan pertanian. Untuk lulusan Teknik Pertanian tentunya memiliki prospek kerja yang luas.
Dalam jurusan Teknik Pertanian, mahasiswa akan mempelajari inovasi teknologi seperti mesin teknik pertanian, irigasi, dan pengelolaan sumber daya pangan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan perkembangan kualitas pertanian.
Selain kurang pemahaman tentang prospek kerja yang membuat jurusan Teknologi Pertanian sepi peminat, kesadaran masyarakat tentang masalah pertanian masih rendah.
Ahli Teknik Pertanian sebenarnya memiliki peran dalam mengatasi masalah dan menciptakan perubahan modern dalam sektor pertanian, namun banyak calon mahasiswa yang tidak menyadari pentingnya kontribusi di bidang ini.
Kampus yang memiliki jurusan Teknik Pertanian adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Andalas, Universitas Hassanudin, dan lainnya.
Baca juga: Otomatisasi penerima KIP Kuliah dengan PIP tunggu Persenjen 2025
5. Sastra Jawa
Sebagian orang saat mendengar kata sastra langsung memahaminya sebagai guru bahasa, ditambah dengan Jawa yang identik dengan budaya.
Oleh sebab itu, banyak calon mahasiswa menganggap jurusan Sastra Jawa memiliki prospek kerja yang terbatas. Padahal, sosok ahli di bidang ini sangat dibutuhkan perannya untuk menjaga identitas dan warisan budaya.
Mahasiswa dari jurusan Sastra Jawa akan mempelajari banyak keahlian tentang bahasa, kesusastraan linguistik, kebudayaan, kesenian Jawa, dan teori sastra Jawa. Bahkan ada beberapa kampus yang memberikan perkuliahan jurnalistik dan penyiaran untuk jurusan ini.
Kebanyakan orang hanya melihat peluang menjadi pengajar bahasa atau budaya, sehingga jurusan ini kurang diminati dibandingkan dengan jurusan lain yang dianggap lebih menjanjikan.
Sebenarnya, masih ada prospek kerja lain yang bisa dipilih oleh lulusan Sastra Jawa, seperti pengamat budaya, penulis, penerjemah, dosen, jurnalis, atau lainnya.
Kampus yang tersedia jurusan Sastra Jawa yakni Universitas Negeri Semarang, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan lainnya.
Baca juga: Pemerintah perlu tambah akses pendidikan tinggi bagi masyarakat miskin
6. Kesehatan Masyarakat
Jurusan bidang kesehatan yang sering menjadi pilihan favorit para calon mahasiswa seperti kedokteran dan farmasi, sehingga jurusan tersebut memiliki persaingan yang sangat ketat.
Ternyata masih ada jurusan kesehatan lain yang memiliki prospek kerja kesehatan yang menjanjikan dan sepi peminat seperti Kesehatan Masyarakat.
Mereka sering mengira jurusan ini hanya terkait dengan pekerjaan administratif di puskesmas atau dinas kesehatan, padahal cakupan bidang ini jauh lebih luas, seperti metode pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan analisis kebijakan kesehatan di lingkungan tertentu.
Selain dokter dan apoteker, lulusan Kesehatan Masyarakat memiliki peran penting dalam sistem pelayanan kesehatan, baik di instansi pemerintah maupun swasta.
Kampus yang tersedia jurusan Kesehatan Masyarakat, seperti Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Indonesia, dan lainnya.
Baca juga: Pemprov Jateng berangkatkan tiga mahasiswa kuliah ke Korsel
Baca juga: Ahad, RI sekolahkan 100 dokter ke LN-mata kuliah Pencak Silat di UIM
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024