Jakarta (ANTARA) - President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian menyampaikan bahwa kelangkaan stok bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell diakibatkan oleh kendala dalam pengadaan dan penyaluran.
“Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini terdapat kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk BBM,” ucap Ingrid kepada ANTARA dari Jakarta, Jumat.
Ingrid menyampaikan bahwa Shell Indonesia berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan produk BBM di SPBU Shell secepatnya.
Meskipun terjadi kelangkaan stok BBM, Ingrid menyampaikan bahwa SPBU Shell tetap beroperasi untuk melayani masyarakat dengan produk layanan lain yang tersedia, termasuk Shell Select dan bengkel.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ucap Ingrid.
Secara terpisah, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan akan berkoordinasi dengan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati soal kosongnya bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta.
“Ini akan saya cek dulu bagaimana kendala (distribusi)nya, saya akan koordinasikan dulu dengan Kepala BPH Migas,” ucap Yuliot ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.
Meskipun demikian, ia menyampaikan bahwa Kementerian ESDM sudah memberikan persetujuan impor untuk stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) swasta, mengingat para SPBU swasta tersebut menjual bahan bakar minyak (BBM) impor.
“Ini mereka melakukan impor terhadap BBM yang dijual, dan ESDM sudah memberikan persetujuan impor untuk BP, Shell, dan lain-lain,” kata Yuliot.
Baca juga: KESDM koordinasi dengan BPH Migas soal kelangkaan BBM di SPBU swasta
Baca juga: Harga BBM terbaru di SPBU per 6 Januari 2025, ada penurunan
Baca juga: Harga BBM Shell Indonesia turun per 3 Januari 2025
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025