Majalengka (ANTARA) - Desa Bantaragung di Majalengka, Jawa Barat, membuktikan kalau tradisi tak perlu ditinggalkan demi kemajuan. Justru kedua hal itu dapat dipadukan untuk mendenyutkan ekonomi warga sekitar secara berkelanjutan.
Di tengah lanskap area persawahan yang hijau, seorang penari topeng tampil memukau. Gerakannya tegas namun lentur, diiringi irama musik tradisional yang berpadu dengan desau angin dari perbukitan.
Di sisi panggung kecil, beberapa penari lain menunggu giliran sambil berbincang santai, sementara penonton menikmati suasana hangat sore yang sarat budaya.
Tak jauh dari sana, ada dua perempuan duduk di bawah atap jerami yang tengah sibuk melayani pembeli. Wajah mereka sumringah dan jemarinya cekatan, mencatat pesanan sambil berbagi cerita ringan.
Pentas tari topeng dalam gelaran Pasar Bumi Pakuwon di Desa Wisata Bantaragung, Majalengka, Jawa Barat. ANTARA/Fathnur Rohman.Aroma teh hangat dan jajanan kampung tercium samar, menghadirkan nuansa desa yang ramah serta bersahaja.
Suasana makin hidup di area kuliner tradisional. Aneka penganan tersaji di atas daun pisang seperti lemper, bugis, klepon, hingga onde-onde yang menggoda selera.
Sejumput senyum para pedagang di destinasi ini, menjadi sambutan terbaik bagi siapa pun yang ingin merasakan nikmatnya jajanan masa kecil itu.
Baca juga: Desa Bantaragung Majalengka masuk 75 besar desa wisata terbaik
Terasa lokal
Bantaragung telah berkembang menjadi desa wisata, dengan ekosistem ekonomi yang melibatkan banyak unsur masyarakat.
Seluruh kegiatan di kawasan ini dikelola bersama oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis), pelaku usaha, petani, dan pemerintah desa, dengan dukungan dari Bank Indonesia Jawa Barat (BI Jabar).
Magnet utama di desa wisata ini adalah gelaran Pasar Bumi Pakuwon, yang merupakan agenda bulanan yang sudah berjalan sejak Oktober 2024.
Gelaran tersebut pula, yang membawa Santi (24), pelancong asal Jakarta, untuk pertama kali menjejakkan kaki di desa wisata ini.
“Saya datang ke tempat ini, karena tertarik dengan unggahan tentang Pasar Bumi Pakuwon di media sosial,” katanya saat berbincang dengan ANTARA, pada medio September 2025.
Ia dan rekannya menempuh perjalanan panjang tanpa mengenal siapa pun di Majalengka, semata ingin melihat langsung suasana desa wisata tersebut. Nekad memang, tapi bagi Santi di situlah letak asyiknya.
Kemeriahan gelaran Pasar Bumi Pakuwon di Desa Wisata Bantaragung, Majalengka, Jawa Barat. ANTARA/Fathnur Rohman.Baca juga: Sandiaga Uno targetkan 100 desa wisata dari Majalengka ikut ADWI 2022
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































