Jakarta (ANTARA) - Kiper muda Manchester United Senne Lammens menegaskan dirinya tidak ingin hidup di bayang-bayang legenda klub Peter Schmeichel meski mendapat pujian besar dari para penggemar setelah tampil gemilang dalam debutnya di Liga Inggris.
“Saya bukan Schmeichel dalam penyamaran. Saya hanya Senne Lammens yang berusaha membantu tim,” kata kiper berusia 23 tahun itu dikutip dari ESPN di Jakarta, Sabtu.
Dalam laga kontra Sunderland pada 4 Oktober yang berakhir dengan kemenangan 2-0, Lammens sukses mencatatkan nirbobol pertama United musim ini. Aksi impresifnya membuat para pendukung di Old Trafford menyanyikan chant “Are you Schmeichel in disguise?” sebagai bentuk kekaguman.
“Itu pujian yang luar biasa, tapi saya harus realistis. Dia adalah salah satu penjaga gawang terbaik sepanjang masa,” kata Lammens.
Lammens direkrut dari Royal Antwerp pada hari penutupan bursa transfer musim panas lalu. Ia sempat menonton tiga laga pertama United dari bangku cadangan sebelum mendapat kesempatan tampil di bawah arahan pelatih Ruben Amorim.
Baca juga: Debut tenang Senne Lammens dapat pujian dari Ruben Amorim
Banyak pengamat dan penggemar yang menyayangkan ketika pelatih mencadangkan Lammens. Namun menurut sang kiper, keputusan Amorim memberi waktu adaptasi di awal merupakan langkah yang tepat.
“Tidak ada rencana khusus sebelumnya, hanya siapa yang terbaik yang akan bermain. Tapi di awal saya sempat kesulitan di latihan, dan pelatih memberi saya waktu untuk beradaptasi,” ujarnya.
“Laga pertama saya berjalan sempurna dan semuanya berkembang dengan baik.”
Selama masa penyesuaian itu, posisi kiper utama sempat diisi Altay Bayindir yang tampil dalam kemenangan tipis atas Chelsea serta dua kekalahan melawan Manchester City dan Brentford. Momen debut Lammens kemudian menjadi titik balik performa tim yang kini mencatat tiga kemenangan beruntun.
Lammens juga menyebut dukungan dua bek tengah senior, Harry Maguire dan Matthijs de Ligt, berperan besar dalam membantunya memahami ekspektasi permainan di United.
“Mereka mengatakan saya tidak perlu menjadi kiper yang paling spektakuler, cukup hadir di momen penting dan memberi kepercayaan diri kepada tim,” katanya.
Penjaga gawang asal Belgia itu menilai komunikasi adalah kunci menjaga soliditas pertahanan. Ia mengaku bangga dengan sikapnya yang tenang namun tegas ketika dibutuhkan.
“Salah satu poin penting bagi kiper adalah membantu pertahanan lewat komunikasi. Saya bisa tetap tenang, tapi juga bisa keras bila situasi menuntut,” tuturnya.
Meski dibandingkan dengan para legenda seperti Schmeichel, Edwin van der Sar, dan David de Gea, Lammens menyadari perjalanannya baru dimulai.
“Saya ingin punya karier panjang di sini. Mungkin di akhir nanti, saya bisa masuk dalam percakapan dengan mereka. Itu akan menjadi sesuatu yang sangat indah," katanya.
Baca juga: Profil Senne Lammens, kiper baru Manchester United asal Belgia
Baca juga: Senne Lammens sebut Manchester United mimpi masa kecilnya
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































