Seleksi sipil tentara siber optimalkan talenta tuk bentuk badan siber

1 week ago 8

Jakarta (ANTARA) - Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menilai langkah TNI merekrut warga sipil dengan keahlian di bidang siber dan digital untuk membentuk kekuatan siber TNI yang efektif dengan mengoptimalkan talenta dari berbagai latar belakang termasuk tanpa harus menjadi prajurit.

"Ke depan, kekuatan siber TNI saya kira akan terdiri dari prajurit aktif dan aparatur sipil yang memiliki keahlian serta pengalaman di bidang siber dan digital," kata Fahmi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu sore.

Menurutnya, langkah ini cukup wajar dan sudah diterapkan di banyak negara. Pasalnya, semua prajurit TNI pada dasarnya berasal dari warga sipil yang kemudian dididik dan dilatih menjadi prajurit profesional.

Dia menjelaskan ada beberapa pola rekrutmen yang bisa diterapkan sesuai dengan regulasi di Indonesia.

Salah satunya adalah memperbanyak rekrutmen lulusan sarjana, baik dari jalur akademik maupun vokasi, serta alumni SMK dengan keahlian yang relevan.

"Mereka bisa masuk melalui program prajurit karier dan setelah menjalani pendidikan militer akan ditempatkan di satuan siber TNI," ujarnya.

Selain itu, bagi warga sipil yang tidak ingin atau tidak memenuhi syarat menjadi prajurit, masih ada jalur lain yang memungkinkan mereka berkontribusi, seperti melalui mekanisme rekrutmen calon aparatur sipil negara (ASN) baik sebagai pegawai negeri sipil (PNS) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) atau melalui skema pegawai pemerintah non-ASN seperti pegawai pemerintah non pegawai negeri (PPNPN).

Selain itu, ada pula opsi rekrutmen tenaga ahli dengan kontrak kerja untuk jangka waktu tertentu. Berbagai mekanisme ini akan memungkinkan TNI untuk menarik talenta profesional tanpa harus mengubah status mereka menjadi militer penuh.

Fahmi menyebut pilihan lain yang juga bisa diperbanyak adalah rekrutmen personel komponen cadangan melalui Kementerian Pertahanan.

Dalam skema ini, warga sipil yang memiliki keahlian siber dan digital bisa dilatih serta dipersiapkan untuk dimobilisasi jika sewaktu-waktu terjadi ancaman nyata terhadap pertahanan negara.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sedang menyiapkan Satuan Siber yang berbeda dengan matra lain yang telah ada.

Dia mengungkapkan TNI berencana untuk merekrut masyarakat sipil yang ahli di bidang siber untuk menjadi tentara.

Langkah ini diambil karena lebih mudah dibandingkan mengajarkan prajurit TNI untuk menguasai bidang siber.

"Kalau di bidang lain seperti siber, saya merekrut khusus siber yang memang dia yang tadinya orang siber, sipilnya siber, kita jadikan tentara," kata Agus dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1).

Baca juga: Wakil KSAD minta personel komcad dilatih bidang siber

Baca juga: TNI AU perkuat pertahan siber dengan gelar pelatihan untuk prajurit

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |