Selangkah lagi jadi BUS, aset UUS BTN tembus Rp68,36 triliun per Q3

5 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat aset unit usaha syariah (UUS) milik perseroan atau BTN Syariah meningkat 18,4 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp68,36 triliun hingga kuartal III (Q3) 2025.

Jumlah aset tersebut bertumbuh jelang proses pemisahan (spin off) yang ditargetkan selesai dalam waktu dekat. Sebelumnya, pada periode yang sama tahun 2024, aset BTN Syariah tercatat sebesar Rp57,72 triliun.

“UUS BTN tinggal selangkah lagi untuk tampil sebagai bank umum syariah (BUS) dengan potensi yang sangat besar di industri perbankan syariah nasional,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Dari sisi intermediasi, hingga akhir September 2025, pembiayaan BTN Syariah tumbuh sebesar 19,7 persen yoy menjadi Rp51,10 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp42,70 triliun.

Sedangkan dari sisi pendanaan, perolehan dana masyarakat juga meningkat double-digit yakni sebesar 19,3 persen yoy menjadi Rp56,90 triliun pada akhir September 2025, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp47,68 triliun.

Dengan kinerja positif tersebut, BTN Syariah membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 8,4 persen yoy dari Rp546 miliar per kuartal III-2024 menjadi Rp592 miliar per kuartal III-2025.

"Dengan kehadiran Bank Syariah Nasional (BSN) sebagai bank syariah baru hasil spin-off, kami meyakini akan lebih banyak masyarakat yang terlayani dengan prinsip syariah untuk berbagai kebutuhan keuangan mereka, sehingga dampaknya akan terasa untuk pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia,” kata Nixon.

Untuk diketahui, BTN Syariah segera memasuki babak baru seiring proses akhir spin-off yang mendekati tahap akhir.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui rencana BTN untuk melakukan spin off melalui akuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai cangkang bank umum syariah (BUS).

Selain itu, proses restrukturisasi terkait spin off itu juga telah memperoleh persetujuan Presiden RI Prabowo Subianto melalui Kementerian BUMN dan Danantara Indonesia.

Adapun BTN telah resmi mengakuisisi 99,99 persen saham BVIS pada Juni 2025. Sebagai tindak lanjut, BVIS menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Agustus 2025. RUPSLB tersebut menyepakati perubahan nama perseroan menjadi PT Bank Syariah Nasional (BSN).

Dengan perubahan nama ini, maka BTN Syariah setelah menjadi BUS juga berubah nama menjadi Bank Syariah Nasional.

Dalam pengumuman melalui situs resminya, Rabu (22/10), BTN mengungkapkan bahwa pemisahan UUS dengan mengalihkan hak dan kewajiban kepada Bank Syariah Nasional diperkirakan akan selesai pada minggu ke IV Desember 2025.

Adapun belum lama ini, BTN juga mengumumkan jadwal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada 18 November 2025.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |