Karawang (ANTARA) - Ratusan warga terdampak banjir di Kabupaten Karawang, Jawa Barat masih mengungsi menyusul belum surutnya banjir di sejumlah daerah sekitar Karawang yang sudah terjadi selama beberapa hari terakhir.
"Rumah masih banjir, belum bisa pulang. Jadi harus bertahan di pengungsian," kata Asep, salah seorang warga terdampak banjir di wilayah Telukjambe Barat, Karawang, Kamis.
Ia mengatakan bahwa banjir yang merendam rumahnya sudah terjadi sejak Selasa (4/3). Awalnya ketinggian air hanya sekitar 120-30 centimeter. Namun lama kelamaan air semakin tinggi hingga setinggi dada orang dewasa.
Atas kondisi itu, ia bersama istri dan anaknya terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sesuai dengan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, hingga Kamis ini banjir di wilayah Karawang tercatat telah melanda 15 desa/kelurahan yang tersebar di lima kecamatan.
Di antaranya Desa Karangligar, Parungsari, Mekarmulya, Mulyajaya, dan Desa Wanakerta Kecamatan Telukjambe Barat. Kemudian di Kecamatan Telukjambe Timur terdapat Desa Sukamakmur dan Purwadana yang dilanda banjir.
Baca juga: Ribuan warga Karawang mengungsi akibat banjir luapan Sungai Citarum
Lalu di Kecamatan Pangkalan, banjir terjadi di Desa Mulangsari, Ciptasari, Tamansari dan Desa Tamanmekar. Selanjutnya di Kecamatan Karawang Barat banjir melanda Kelurahan Tanjungmekar dan Kelurahan Karawang Kulon.
Selain itu, banjir juga terjadi di Desa Telukbuyung dan Desa Telukjaya Kecamatan Pakisjaya.
Untuk warga yang terdampak banjir itu mencapai 7.513 keluarga dengan 23.541 jiwa.
Selain merendam pemukiman warga, banjir juga merendam areal sawah, peternakan warga, sarana pendidikan, sarana agama dan sarana publik lainnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karawang, Ferry Muharram, menyebutkan dari 15 desa/kelurahan yang terendam banjir, ada sejumlah desa yang secara perlahan sudah mulai surut.
Baca juga: Satu orang dilaporkan meninggal dunia terseret arus banjir di Karawang
Baca juga: Empat desa di Karawang terisolasi akibat banjir setinggi 1,5 meter
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025