Pentingnya literasi dan edukasi keuangan digital cegah kerugian

3 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Peningkatan minat masyarakat terhadap aset digital seperti Bitcoin di Indonesia terus melaju pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Namun di tengah euforia investasi kripto yang kian populer, muncul tantangan serius terkait minimnya literasi dan edukasi keuangan digital.

Chief Operating Officer Upbit Indonesia, Resna Raniadi mengatakan bahwa edukasi menjadi kunci agar investor tidak terjebak dalam keputusan emosional yang berujung pada kerugian.

Baca juga: Transaksi aset kripto Rp446 triliun, Indodax: momentum positif

“Kripto bukan sekadar tren, melainkan bagian dari evolusi sistem keuangan global. Karena itu, investor perlu memahami bahwa setiap peluang selalu hadir bersama risiko," kata Resna dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Resna menyampaikan, edukasi berkelanjutan berperan penting agar investor mampu mengambil keputusan bijak dan tetap tenang menghadapi volatilitas pasar.

Menurut dia, salah satu kesalahan umum yang kerap dilakukan investor pemula adalah membeli aset digital karena ikut tren tanpa riset mendalam.

Baca juga: Pelaku: Pertumbuhan industri kripto peluang penguatan ekonomi digital

Selain itu, keputusan investasi yang didorong rasa takut atau serakah juga sering membuat investor menjual saat harga turun dan membeli di puncak harga.

“Kedisiplinan dan strategi jangka panjang jauh lebih penting daripada mengejar keuntungan sesaat,” ujarnya.

Upbit Indonesia mencatat beberapa pola kesalahan lain, seperti penggunaan leverage berlebihan tanpa memahami risiko serta kecenderungan mengejar keuntungan cepat tanpa manajemen risiko yang baik.

Baca juga: AFTECH nilai industri aset kripto dukung transformasi ekonomi digital

Kondisi ini, kata Resna, menunjukkan perlunya pemahaman menyeluruh terhadap karakteristik pasar kripto yang sangat fluktuatif.

Sebagai perusahaan aset keuangan digital, pihaknya aktif menjalankan berbagai program edukatif yang sejalan dengan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ia mengungkapkan, kegiatan tersebut meliputi publikasi artikel edukasi, penyuluhan daring, serta campus roadshow di berbagai universitas di Indonesia.

“Visi kami adalah membangun ekosistem kripto Indonesia yang aman, transparan, dan berdaya saing global. Hal itu hanya bisa dicapai jika masyarakat memahami cara berinvestasi dengan benar sejak awal,” kata Resna.

Baca juga: LPEM UI: Industri kripto berpotensi buka 1,22 juta peluang kerja baru

Baca juga: OJK: Aset kripto jadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |