Pemulihan ekonomi China raih momentum

1 month ago 14

Beijing (ANTARA) - Pemulihan ekonomi China meraih momentum pada November 2024, didorong oleh serangkaian kebijakan propertumbuhan baru-baru ini yang turut berkontribusi dalam akumulasi faktor-faktor positif.

Pada November, dampak dari langkah-langkah kebijakan gabungan terus berlanjut, memberikan hasil yang sangat baik pada indikator-indikator ekonomi utama seperti output industri, investasi, konsumsi, dan jasa sepanjang bulan lalu, ungkap Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.

"Didorong oleh serangkaian langkah kebijakan, ekonomi China mencapai pertumbuhan yang secara umum stabil sembari membuat kemajuan, dengan faktor-faktor positif yang terus bertambah," kata juru bicara (jubir) NBS Fu Linghui dalam konferensi pers pada Senin (16/12).

Jubir itu mengatakan bahwa output industri bernilai tambah, sebuah indikator ekonomi yang krusial, mengalami ekspansi sebesar 5,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada November, menunjukkan pertumbuhan stabil, yang didorong oleh peningkatan kualitas peralatan skala besar dan program tukar tambah barang konsumen.

Output sektor manufaktur peralatan naik 7,6 persen dibandingkan setahun lalu pada November, 1 poin persentase lebih tinggi dari bulan sebelumnya, menyumbang hampir separuh dari pertumbuhan output industri secara keseluruhan, tunjuk data NBS.

Indeks manajer pembelian untuk sektor manufaktur China berada di angka 50,3 bulan lalu, naik 0,2 poin persentase dibandingkan bulan sebelumnya dan melampaui boom-or-bust line di angka 50 untuk kedua kalinya sejak sektor tersebut kembali mencatat ekspansi pada Oktober setelah mengalami kontraksi selama lima bulan beruntun.

Fu menyoroti peningkatan permintaan dalam hal investasi dan konsumsi. Investasi aset tetap negara itu naik 3,3 persen (yoy) dalam 11 bulan pertama 2024, menjadi 46,5839 triliun yuan (1 yuan = Rp2.201).

Pada November, penjualan retail barang-barang konsumen China naik 3 persen (yoy) menjadi 4,38 triliun yuan pada November, kata Fu, seraya menambahkan bahwa dengan terus berjalannya program tukar tambah barang konsumen di negara itu, penjualan retail peralatan rumah tangga dan peralatan audiovisual, mebel, mobil, serta material konstruksi dan dekorasi meningkat masing-masing sebesar 22,2 persen, 10,5 persen, 6,6 persen, dan 2,9 persen.

Indeks produksi jasa China meningkat 6,1 persen (yoy) pada November, menurut data NBS. Jika diperinci, subindeks transmisi informasi, perangkat lunak, dan layanan teknologi informasi melaporkan pertumbuhan yang kuat sebesar 9,3 persen (yoy). Pertumbuhan ini diimbangi dengan kenaikan 9,3 persen pada jasa penyewaan dan bisnis, diikuti oleh pertumbuhan 8,8 persen pada sektor keuangan.

Jubir itu juga menyebutkan bahwa kualitas pertumbuhan ekonomi China terus meningkat. Dalam 11 bulan pertama, output industri manufaktur teknologi tinggi naik 9 persen (yoy). Laju pertumbuhan tersebut melampaui output industri secara keseluruhan sebesar 3,2 poin persentase pada periode yang sama.

Pada November saja, produksi kendaraan energi baru, robot industri, dan produk sirkuit terpadu di China melonjak masing-masing 51,1 persen, 29,3 persen, dan 8,7 persen (yoy), menjadi titik-titik kepositifan utama dalam transisi ramah lingkungan di negara itu.

Namun, Fu juga menyebutkan bahwa kondisi lingkungan internasional masih tetap kompleks dan menantang.

Untuk tahap selanjutnya, berbagai kebijakan harus diimplementasikan secara memadai dan efektif untuk semakin mendorong pemulihan, mengoptimalkan struktur, dan mendukung pembangunan ekonomi berkualitas tinggi.

Pada Senin, pemerintah China menerbitkan sebuah dokumen yang menguraikan langkah-langkah untuk memodernisasi industri retail negara tersebut selama lima tahun ke depan, yang bertujuan untuk membentuk sebuah sistem retail modern dengan pasokan yang diperkaya dan jasa berkualitas tinggi, serta karakteristik cerdas, nyaman, dan ramah lingkungan per 2029.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |