Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyiapkan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui program Berani Cerdas.
"Undang-Undang Dasar 1945 mengamanahkan bahwa pendidikan adalah amanat negara. Ini bukan hal yang bisa dikompromikan,” kata Gubernur Sulteng Anwar Hafid di Palu, Jumat.
Ia mengatakan bahwa pendidikan adalah hak fundamental yang tidak bisa ditawar. Gubernur menegaskan komitmennya untuk memastikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh anak di Sulawesi Tengah.
Baca juga: Pemprov Sulteng berikan beasiswa Rp9,3 miliar kepada 90 anak
Anwar menjelaskan melalui program Berani Cerdas, pemerintah provinsi menyiapkan berbagai langkah strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Ia menyebutkan salah satu fokus utama adalah menekan angka putus sekolah, yang masih menjadi tantangan besar di provinsi ini. Menurut dia, pembangunan pendidikan di Sulawesi Tengah harus menjadi prioritas utama.
"Kemiskinan di daerah ini berkaitan erat dengan tingkat pendidikan. Masih banyak anak-anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah, terutama dari SD ke SMP dan dari SMP ke SMA. Ini harus segera kita atasi,” ujarnya.
Baca juga: Pemprov Sulteng apresiasi UIN Datokarama tingkatkan kompetensi guru
Ia mengemukakan masih ada anak-anak yang harus menempuh perjalanan jauh demi bersekolah, bahkan hingga meninggalkan kampung halaman mereka. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pemerataan akses pendidikan, terutama bagi siswa di daerah terpencil.
Ia mengatakan selain menjamin pendidikan gratis di tingkat SMA dan SMK, Pemprov Sulteng juga berencana memberikan beasiswa kuliah bagi siswa berprestasi, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh kepala sekolah agar berani menyampaikan kendala yang dihadapi di lapangan sehingga dapat menemukan solusi bersama.
Baca juga: PGRI Sulteng: Pendidikan mitigasi bencana penting diajarkan di sekolah
"Kalau aturan tidak memungkinkan untuk membangun sekolah baru, kita harus mencari solusi lain. Bisa dengan penyediaan transportasi, atau kebijakan khusus untuk mempermudah akses mereka ke sekolah," ujarnya.
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025