Kuala Kapuas (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, resmi menetapkan status Siaga Darurat Banjir sebagai langkah antisipasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan akan meningkat pada akhir 2025.
“Keputusan ini menindaklanjuti surat dari Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor B-122/BNPB/D II/BP.03.02/10/2025 tertanggal 9 Oktober 2025,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Pangeran S Pandingan, di Kuala Kapuas, Kamis.
Menurut dia, surat tersebut mengenai langkah-langkah kesiapsiagaan dan peringatan dini terhadap potensi banjir dan gerakan tanah atau longsor di wilayah masing-masing.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah, wilayah Kabupaten Kapuas diprediksi mengalami curah hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi selama bulan Oktober, November, dan Desember 2025.
Baca juga: BPBD Kapuas Hulu minta desa bentuk tim siaga bencana
"Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya banjir, tanah longsor, serta angin puting beliung di sejumlah kecamatan," katanya.
Pangeran menyebutkan, status siaga darurat ditetapkan juga karena mempertimbangkan kejadian banjir yang sebelumnya telah melanda tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pasak Telawang, Sei Hanyo, dan Kapuas Tengah.
Untuk memperkuat kesiapsiagaan, BPBD Kapuas telah mendirikan Posko Siaga Darurat Banjir yang menjadi pusat koordinasi personel Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam penanggulangan bencana.
Selain itu, BPBD juga telah menyiapkan surat edaran yang akan dikirimkan kepada seluruh camat dan kepala desa di wilayah Kapuas. Surat tersebut berisi imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan meminta setiap desa serta kecamatan menentukan titik lokasi evakuasi bagi warga apabila bencana terjadi.
Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu imbau masyarakat siaga banjir
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada, mengikuti informasi resmi dari BPBD dan BMKG, serta segera melapor jika terjadi kenaikan debit air di wilayah masing-masing,” demikian Pangeran.
Pewarta: Kasriadi/All Ikhwan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.