Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan pemerintah menghadirkan berbagai upaya dalam memajukan budaya, salah satunya melalui program kompetisi platform "Budaya Go".
"Budaya Go yaitu kompetisi inovasi digital budaya Indonesia sebagai wadah kolaboratif antara pelaku budaya dan pergiat digital untuk melahirkan solusi inovatif, aplikatif, dan berkelanjutan bagi pemajuan kebudayaan," kata Menbud dalam sambutan daring yang disimak dari Jakarta, Kamis.
Budaya Go merupakan platform kompetisi yang mendorong ruang inovasi dan kolaborasi, dengan menghubungkan kekayaan budaya Indonesia dengan ekosistem digital.
Ia meyakini bahwa inovasi digital mampu membuka ruang baru bagi pelaku budaya untuk terus berkarya, terus berkolaborasi, menghadirkan kembali nilai-nilai budaya dengan cara yang lebih modern, interaktif serta mudah diakses masyarakat luas.
Selain itu, dalam upaya membuka ruang untuk menciptakan ekonomi budaya, industri budaya yang berkelanjutan, ia yakin "Budaya Go" dapat memantik ekosistem budaya digital yang lebih kuat dan berdampak.
Baca juga: DPD minta Kemenbud lebih sering libatkan anak dalam kegiatan budaya
Sementara itu, Direktur Jenderal Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan, Ahmad Mahendra mengatakan bahwa kompetisi ini merupakan salah satu upaya menggabungkan budaya dan digitalisasi sehingga dapat menyasar generasi muda yang lekat dengan teknologi.
"Ini adalah bagaimana Kementerian Kebudayaan membangun ekosistem budaya digital, karena kita harus memahami warisan budaya kita untuk relevan dengan masa kini dan masa depan," katanya.
Kompetisi yang menyasar mahasiswa dan profesional ini menargetkan peserta dari seluruh wilayah Indonesia dengan target peserta kurang lebih 300 karya dengan hadiah senilai kurang lebih Rp450 juta.
Sementara soal syarat, ia berharap para peserta memahami mengenai teknologi dan warisan budaya negeri, syarat lain dapat diakses melalui budaya.go.id. Lewat gelaran ini juga diharapkan mampu menghadirkan intellectual property (IP) anyar yang berkaitan dengan budaya Indonesia. Pendaftaran dibuka pada Oktober hingga Desember 2025.
Melalui pendekatan digital diharapkan mampu menghadirkan kebudayaan nasional yang lebih kuat dan relevan sehingga berdampak pada masyarakat.
Baca juga: Lewat Ngalcer, KAI Perkuat Budaya Kerja untuk Dorong Kinerja dan Inovasi Layanan
Baca juga: Kejagung-Polri komitmen siap jaga keamanan warisan budaya Indonesia
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.