PBB laporkan kondisi sanitasi buruk dan penyebaran penyakit kulit di Gaza

1 month ago 9

Markas PBB, New York (ANTARA) - Tim bantuan yang melakukan penilaian kebutuhan di Gaza City melaporkan sejumlah tantangan kebersihan yang serius, termasuk kekurangan air bersih, penyebaran luas penyakit kulit, dan kerusakan sistem sanitasi, ungkap badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (23/10).

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) mengatakan PBB dan para mitranya terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi di seluruh Jalur Gaza.

OCHA menyebutkan bahwa sebuah tim pada Rabu (22/10) melakukan penilaian kebutuhan di dua pusat pengungsian kolektif di daerah Az Zaitoun, Gaza City, yang menampung lebih dari 200 keluarga yang baru kembali.

"Tim tersebut menjelaskan bahwa kondisi kebersihan di lokasi-lokasi ini sangat buruk, dengan penyebaran luas penyakit kulit yang berkaitan dengan kekurangan air bersih dan kerusakan sistem sanitasi. Di salah satu lokasi, warga melaporkan bahwa mereka harus berjalan sejauh 2 kilometer ke sumber air terdekat berulang kali akibat kekurangan wadah," kata kantor tersebut.

Dikatakan OCHA, ada kebutuhan mendesak untuk memperbaiki toilet dan jaringan saluran pembuangan guna mencegah kebocoran dan kontaminasi. Berbagai layanan hampir tidak ada, tanpa pos kesehatan, tim kesehatan keliling maupun pemeriksaan gizi yang tersedia.

Selain itu, OCHA menyebutkan keluarga pengungsi di lokasi-lokasi ini melaporkan kebutuhan mendesak akan pangan, air bersih, perlengkapan kebersihan, bahan-bahan untuk memperbaiki infrastruktur air dan sanitasi serta bantuan tunai untuk membeli pakaian musim dingin, sepatu, terpal, dan perlengkapan dapur.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu mengatakan timnya memimpin evakuasi medis terhadap 41 pasien kritis beserta 145 pendamping dari Gaza, evakuasi pertama sejak gencatan senjata berlaku pada 10 Oktober. WHO menambahkan bahwa masih ada sekitar 15.000 pasien yang menunggu persetujuan untuk menerima perawatan medis di luar Jalur Gaza.

Para mitra kemanusiaan menyampaikan pada Sabtu (18/10) hingga Selasa (21/10) mereka memberikan dukungan perlindungan kepada sekitar 21.000 orang di komunitas pengungsi dan penduduk yang kembali. Misalnya, sekitar 3.000 anak-anak dan pengasuh (caregiver) di seluruh Gaza mendapat manfaat dari pertolongan pertama psikososial dan dukungan.

Para mitra juga mendistribusikan kit kebersihan ke lebih dari 30 ruang belajar. Sementara, di Deir al-Balah dan Khan Younis, dengan 6.800 anak usia sekolah telah terbantu sejauh ini.

Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) melaporkan pihaknya mulai mendistribusikan biskuit berenergi tinggi dan kurma batangan yang diperkaya gizi kepada anak-anak usia sekolah di 18 ruang belajar sementara di Gaza pada Senin (20/10).

OCHA pada Selasa mengatakan 147 truk PBB dan mitranya dibongkar di perlintasan Kerem Shalom/Karem Abu Salem dan Kissufim. Sekitar dua pertiga muatannya berupa bantuan pangan, Sementara, sisanya meliputi popok, kit kebersihan, dan terpal untuk bantuan tempat penampungan darurat.

Pada Selasa yang sama, setidaknya 80 truk bantuan yang dikoordinasikan oleh PBB dikumpulkan dari perlintasan tersebut untuk didistribusikan di wilayah Gaza.

Kantor PBB untuk Pelayanan Proyek (UN Office for Project Services/UNOPS) mengatakan pihaknya telah mengumpulkan 159.000 liter solar dari Kerem Shalom/Karem Abu Salem pada Rabu dan mendistribusikan lebih dari 118.000 liter solar serta 1.200 liter lebih bensin untuk operasi-operasi kemanusiaan yang krusial.

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |