Medan (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara (Sumut) menyerukan perketat pengawasan terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah provinsi itu.
"Hasil uji sampel makanan dikirim ke BBPOM (Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan) Medan, ada kandungan bakteri yang melebihi ambang batas," ucap Kepala Dinkes Sumut Faisal Hasrimy di Medan, Jumat.
Ia menjelaskan terdapat dua jenis bakteri berbahaya dalam makanan Program MBG yang dikonsumsi oleh siswa SMP Negeri 1 Laguboti yakni Bacillus cereus dan Staphylococcus aureus.
Kedua jenis bakteri berbahaya itu, lanjutnya, menjadi penyebab kasus keracunan makanan terhadap 134 siswa SMP Negeri 1 Laguboti, Kabupaten Toba, pada Rabu (15/10).
Baca juga: Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat
Di antara siswa yang keracunan mengalami gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, nyeri tenggorokan, diare, dan sesak napas, setelah menyantap menu makanan Program MBG.
"Ini kasus pertama dan kami tidak ingin hal serupa terulang lagi. Karena itu kami bersama seluruh pemangku kepentingan memperkuat pengawasan rantai pasok bahan pangan hingga menjadi makanan layak dikonsumsi," ucapnya.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mendukung penuh pelaksanaan Program MBG sebagai upaya peningkatan gizi anak sekolah. Oleh karena itu, lanjut dia, aspek keamanan pangan menjadi prioritas utama yang perhatian pemerintah daerah.
"Ada lima hal yang menjadi penekanan Pemprov Sumut untuk mencegah kejadian serupa terulang lagi," papar Faisal.
Baca juga: Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba
Pertama, ungkap dia, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Sumut diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Kedua, menjamin kebersihan pangan, alat masak, dan wadah saji. Ketiga, memastikan distribusi makanan berjalan cepat dan tepat.
Keempat, penjamah makanan diwajibkan memiliki sertifikat laik higiene sanitasi, dan terakhir segera melapor jika muncul gangguan pencernaan usai mengonsumsi Program MBG.
"Kami terus memastikan agar penanganan anak-anak sekolah yang terdampak berjalan optimal," tutur Faisal Hasrimy.
Baca juga: Gubernur Sumut optimis target 1.792 dapur SPPG tercapai tahun ini
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































