Menteri LH: Indonesia berkomitmen gencarkan restorasi gambut

4 hours ago 3
Restorasi gambut bukan sekadar pekerjaan teknis, melainkan fondasi ketahanan iklim nasional

Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyatakan komitmen Indonesia untuk melakukan restorasi gambut sebagai fondasi kebijakan ketahanan iklim nasional dengan inovasi terus dilakukan untuk merawat ekosistem tersebut.

"Restorasi gambut bukan sekadar pekerjaan teknis, melainkan fondasi ketahanan iklim nasional," ujar Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq seperti yang dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis.

"Keberhasilan restorasi lahir ketika ilmu pengetahuan berpadu dengan kearifan lokal, ketika masyarakat bukan hanya penerima manfaat, tetapi pengelola ekosistemnya," tambah Menteri Hanif.

Disampaikan usai berbicara dalam AsiaFlux Conference 2025 di Riau pada Rabu (22/10), Menteri Hanif menyampaikan selama satu dekade terakhir Indonesia telah merehabilitasi lebih dari 24,6 juta hektare lahan, termasuk 4,16 juta hektare ekosistem gambut yang dibasahi kembali.

Baca juga: KLH/BPKH tegaskan kepemimpinan global Indonesia dalam restorasi gambut

Pemerintah juga telah membangun 45 ribu sekat kanal dan menanam kembali berbagai spesies asli yang biasa ditemukan di ekosistem gambut.

KLH/BPLH memperkuat fondasi ilmiah restorasi melalui pendekatan Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) dan layanan digital Sistem Informasi Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (SiPPEG) yang memantau kondisi gambut secara aktual.

Pendekatan berbasis data itu berpadu dengan kearifan lokal, kata dia, menciptakan tata kelola adaptif yang selaras dengan kondisi sosial dan ekologi di lapangan.

Menteri Hanif mengatakan lebih dari sekadar proyek lingkungan, restorasi gambut kini menjadi gerakan kolaboratif nasional. Melalui Program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG), sebanyak 1.100 desa telah menjadi pengelola aktif ekosistemnya.

Baca juga: KLH targetkan perluasan restorasi gambut di luar areal konsesi

Perempuan dan pemuda berperan penting sebagai motor ekonomi hijau, mengembangkan usaha madu kelulut, kerajinan serat alam,dan ekowisata berkelanjutan.

Langkah itu, kata dia, sejalan dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan target FOLU Net Sink 2030, menjadikan restorasi gambut sebagai pilar utama penguatan ketahanan iklim, sosial, dan ekonomi Indonesia.

Pendekatan ilmiah yang dikembangkan KLH/BPLH membuktikan bahwa pemulihan alam dapat menjadi investasi strategis menuju pembangunan rendah karbon.

"Kita tidak boleh hanya mengeksploitasi sumber daya alam, tetapi harus menghadirkan ilmu pengetahuan yang memperkuat nilai kompetitif dan keberlanjutan alam Indonesia," kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq.

Baca juga: KLH siapkan apresiasi bagi perusahaan yang lakukan restorasi gambut

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |