Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai saat ini Indonesia terang-benderang karena pangan aman, berkat kebijakan strategis pemerintah yang meningkatkan produksi secara signifikan, sehingga sektor pertanian dan pangan semakin stabil.
“Ini kelihatan Indonesia terang-benderang. Kita bisa lihat, harga bahan pokok kita tekan, harga tiket turun, harga naik haji turun, harga listrik turun, jumlah pupuk naik dua kali lipat, irigasi kita bangun dua juta hektare, pembangunan cetak sawah, dan kita rasakan sekarang produksi beras naik 52 persen di Januari, Februari, Maret, dan sebagainya,” kata Mentan di sela peluncuran Operasi Pasar Pangan Murah bersama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dan pimpinan kementerian/lembaga di Kantor Pos Flora Jakarta, Senin.
Mentan menyampaikan bahwa keberhasilan itu tidak lepas dari berbagai langkah strategis dan kebijakan yang dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto. Mulai dari peningkatan jumlah pupuk bersubsidi untuk mendongkrak produksi pertanian, pembangunan infrastruktur irigasi, hingga cetak sawah.
Hasilnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan proyeksi produksi padi setara beras secara nasional sebesar 52 persen pada panen pertama Januari, Februari, Maret 2025 atau mencapai 8,67 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya tercatat 5,69 juta ton.
“Presiden Prabowo selalu perintahkan agar kita berpihak kepada rakyat. Artinya, kita berikan yang terbaik kepada rakyat dan melayani rakyat dengan sepenuh hati,” ungkapnya.
Baca juga: Mentan-Mendiktisaintek kolaborasi perkuat riset sektor pertanian
Selain itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani serta rakyat kecil. Sesuai arahan Presiden Prabowo, harga bahan pokok ditekan, perusahaan yang menjual bahan pokok di atas harga eceran tertinggi (HET) akan ditindak, dan harga gabah di tingkat petani dinaikkan.
“Presiden Prabowo sangat peduli dengan kita semua. Kami adalah pelayan masyarakat. Ini perintah Bapak Presiden untuk turunkan harga bahan pokok selama Ramadhan, kemudian kredit macet petani diputihkan. Sektor pertanian itu produksi berasnya sudah naik," ucap Mentan.
Mentan menegaskan bahwa Presiden Prabowo menunjukkan perhatian besar terhadap masyarakat dengan memberikan perintah untuk menurunkan harga bahan pokok selama Ramadhan dan memutihkan kredit macet petani.
Selain itu, berkat perbaikan irigasi dan peningkatan pasokan pupuk, produksi beras meningkat signifikan, memungkinkan penurunan harga melalui operasi pasar di seluruh Indonesia.
"Kita kekurangan tahun lalu, berkat irigasi kita diperbaiki, pupuknya dua kali lipat, akhirnya hari ini produksi beras meningkat, dan kita bisa turunkan harga operasi pasar seluruh Indonesia,” jelasnya.
Dengan kondisi yang terus membaik, Mentan optimistis ketahanan pangan Indonesia akan semakin kuat. Saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang Perum Bulog mencapai 2 juta ton.
Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga kestabilan ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Yaya, salah satu warga asal Cilandak, Jakarta Selatan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah yang terus mengendalikan harga pangan sehingga tidak melonjak signifikan.
"Saya banyak berterima kasih sekali dengan turunnya harga, sangat membantu sekali. Terima kasih Pak, semoga Indonesia makmur jaya,” ujarnya.
Darsi, warga asal Kedoya, Jakarta Barat juga menyampaikan apresiasinya atas kinerja luar biasa dari pemerintah.
"Terima kasih banyak Pak Presiden, Pak Menteri Pertanian, yang telah membantu kita-kita. Dengan harga bahan pokok yang diturunkan, meringankan lah di bulan suci Ramadan ini," katanya.
Baca juga: Mentan: Tak boleh ada celah harga beras dan minyak goreng naik
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025