Hamilton, Kanada (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, pada Jumat (11/1) menegaskan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri sebagai pemimpin Partai Liberal, dengan alasan lebih mendahulukan menangani tantangan internasional yang mendesak.
Joly menjelaskan keputusannya dalam sebuah pernyataan di platform X, di mana ia menekankan pentingnya memprioritaskan peran saat ini di tengah periode krusial bagi hubungan luar negeri Kanada.
"Dalam sepekan terakhir, saya telah berbicara dengan puluhan teman, kolega, dan penasihat dekat; banyak di antaranya mendorong saya untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin Partai Liberal Kanada," katanya.
Meski menyadari sifat historis dari kemungkinan pencalonannya sebagai perempuan pertama yang memimpin partai tersebut, Joly menyoroti tantangan yang timbul dari Presiden AS terpilih, Donald Trump, termasuk ancaman tarif dan tekanan ekonomi lainnya, sebagai alasan utama untuk tetap fokus pada perannya saat ini.
"Sebagai Menteri Luar Negeri, saya harus mendedikasikan setiap menit waktu dan seluruh energi saya untuk membela kepentingan rakyat Kanada," tegasnya.
Joly mengucapkan terima kasih kepada para pendukung atas kepercayaan mereka dan berjanji untuk tetap fokus dalam melindungi perekonomian, lapangan kerja, dan nilai-nilai Kanada.
Perdana Menteri Justin Trudeau baru-baru ini mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai Liberal di tengah tekanan internal partai.
Penggantinya secara otomatis akan menjadi perdana menteri sekaligus pemimpin Partai Liberal.
Beberapa nama, termasuk Joly, disebut-sebut sebagai calon penerus Trudeau.
Sejumlah menteri senior kabinet dan tokoh lainnya masih mempertimbangkan langkah mereka sambil mengukur tingkat dukungan yang tersedia.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kanselir Jerman kritik Trump karena ancam ambil alih Greenland, Kanada
Baca juga: Trudeau: "Tidak ada peluang sedikit pun bagi penggabungan AS-Kanada"
Baca juga: Trump kembali usulkan Kanada jadi bagian AS usai Trudeau undurkan diri
Penerjemah: Primayanti
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2025