Menko PM: Satgas Penataan Pembangunan Pesantren audit gedung pesantren

2 months ago 11

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan Satgas Penataan Pembangunan Pesantren akan mengaudit dan merehabilitasi gedung pesantren yang rawan roboh.

"Kita lakukan bersama. Pemerintah daerah akan mengambil skala prioritas yang paling rawan. Biasanya yang paling rawan itu karena usia (gedung), karena tambal sulamnya karena tidak memiliki standar bangunan," kata Muhaimin Iskandar dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Satgas Penataan Pembangunan Pesantren dibentuk menyusul terjadinya peristiwa tragis robohnya bangunan Ponpes Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Satgas ini dibentuk untuk mencegah terulangnya bangunan pesantren ambruk di masa datang.

Menko PM Muhaimin Iskandar menjelaskan Satgas ini akan bekerja dengan menindaklanjuti laporan yang diterima dan turun langsung mengecek kondisi gedung pesantren.

Satgas Penataan Pembangunan Pesantren melibatkan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, hingga pemerintah daerah.

"Karena ini kapasitas teknik, kemampuan teknik, maka yang paling terdepan adalah bidang pekerjaan umum," ujar Muhaimin Iskandar.

Hingga akhir 2025, Satgas akan bertugas merenovasi pesantren-pesantren yang berdasarkan hasil audit terbukti rawan.

Jumlah pesantren di tanah air tercatat mencapai sekitar 40 ribu.

Baca juga: DVI Polda Jatim identifikasi delapan korban baru Ponpes Al Khoziny

Lebih lanjut, Muhaimin Iskandar berharap seluruh pihak terkait membantu kerja-kerja yang dilakukan Satgas agar proses audit dan rehabilitasi gedung berjalan cepat dan tepat sasaran.

"Satgas ini terus bergerak untuk mengantisipasi, mendeteksi, dan melakukan jemput bola. Kita turun berdasarkan data yang kita miliki maupun laporan masyarakat," jelas Menko PM itu.

Sebelumnya, bangunan musala di lantai tiga Ponpes Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada Senin (29/9) saat tengah menjalani renovasi. Saat kejadian, ratusan santri sedang melaksanakan shalat berjamaah dan terjebak di bawah puing-puing.

Baca juga: Pemkab Probolinggo siapkan trauma healing korban selamat Al Khoziny

Baca juga: AHY minta pemda evaluasi kelayakan bangunan pesantren

Baca juga: Ibu kandung santri Al Khoziny kenang putranya yang ingin jadi ulama

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |