Media: AS cari dukungan biaya dan militer Arab untuk stabilitas Gaza

4 hours ago 2

Moskow (ANTARA) - Pemerintahan Presiden AS Donald Trump berupaya mendapat dukungan finansial, militer dan diplomatik dari negara-negara Arab untuk pengerahan pasukan penjaga stabilitas internasional di Jalur Gaza dalam beberapa bulan mendatang, lapor portal Axios, mengutip pejabat tinggi AS.

AS juga menyeru negara-negara Teluk untuk membentuk "Dewan Perdamaian (Board of Peace) yang dikepalai Trump, untuk meninjau rekonstruksi dan pendanaan Gaza, menurut laporan itu pada Rabu.

Wakil Presiden AS JD Vance tiba di Israel pada Selasa, menyusul kunjungan Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff dan menantu Trump, Jared Kushner. Kunjungan pejabat tinggi itu berlangsung di tengah upaya mempertahankan gencatan senjata Gaza dan membahas fase kedua rencana perdamaian Trump.

Departemen Luar Negeri AS pada Rabu mengatakan Menteri Luar Negeri Marco Rubio akan mengunjungi Israel pada 22–25 Oktober untuk mendukung pelaksanaan rencana perdamaian Gaza.

Pada 13 Oktober, Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani deklarasi gencatan senjata Gaza.

Perjanjian tersebut meminta Hamas membebaskan 20 sandera yang masih hidup yang telah ditahan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 1.718 tahanan Palestina dari Gaza dan 250 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Hamas kini sedang memulangkan jenazah sandera yang tewas selama penahanan. Berdasarkan perjanjian, pihak Palestina masih harus menyerahkan 28 jenazah yang tersisa kepada Israel.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Menlu AS: Rencana Israel caplok Tepi Barat ancam gencatan senjata Gaza

Baca juga: Prabowo: RI-Brazil ingin gencatan senjata segera di Palestina, Ukraina

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |